HIDUPKATOLIK.com – Paroki Gembala Baik Sheng Hie Pontianak, Kental dengan budaya Tiongkok, paroki tertua Keuskupan Agung Pontianak ini memiliki program misa berbahasa mandarin yang rutin diadakan tiap Minggu.
LALU lintas perdagangan kian ramai ketika teknologi transportasi berkembang. Penemuan akan hasil bumi di belahan bumi Asia Tenggara membuat banyak pedagang asing khususnya asal Tiongkok bertandang ke wilayah Nusantara.
Berkarung-karung muatan ikan asin dari pelosok Kalimantan Barat dibongkar di area pelabuhan tertua Pontianak. Pelabuhan ini menjadi tempat peristirahatan para pedagang dunia khususnya Tiongkok daratan setelah mengarungi sungai terpanjang di Indonesia, Sungai Kapuas.
Di antara para pedagang asal Tiongkok itu, seorang pedagang hasil bumi bernama Than Sheng Hie tiba di Pontianak. Sheng Hie menjadi salah satu pengusaha yang sukses di kota khatulistiwa itu. Pelabuhan tertua Pontianak yang berdiri sejak jaman Hindia Belanda ini merupakan aset miliknya.
Pelabuhan dan wilayah di sekitarnya pun belakangan dikenal dengan nama Sheng Hie. Sekitar tahun 1930-an, ia menjual sebagian tanahnya kepada Prefektur Apostolik Dutch Borneo. Peristiwa ini menjadi salah satu penanda perkembangan Gereja di bantaran Sungai Kapuas. Di atas tanah inilah berdiri Paroki Gembala Baik Sheng Hie. Inilah paroki tertua di Kota Pontianak.