Ini Seruan Pemimpin Gereja Antar Benua Terhadap Ancaman Pemanasan Global

605

2. Kita memerlukan perubahan yang mendalam dan tahan lama terhadap gaya hidup yang berkelanjutan, disertai dengan pilihan politik yang berani, yang dapat mendukung upaya-upaya untuk mengatasi konsumsi berlebihan dan secara drastis memotong jejak ekologis pada tingkat individu dan masyarakat. “Semua tindakan ini mengandaikan transformasi pada tingkat yang lebih dalam, yaitu perubahan hati dan pikiran”.

[laudato-si-conference.com]
3. Tradisi dan kearifan lokal serta pengetahuan khusus tentang komunitas penduduk asli harus diperdengarkan, dilindungi, dan dilestarikan secara efektif: mereka menawarkan solusi berharga untuk perawatan dan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan.

“Ini membuat kita sedih melihat tanah-tanah masyarakat adat yang ditinggali dan budaya mereka diinjak-injak oleh suatu skema pemangsa dan oleh bentuk-bentuk baru kolonialisme, yang didorong oleh budaya yang menghasilkan limbah dan konsumerisme”. Solusi yang kurang tepat yakni penggunaan sumber daya alam sebagai komoditas produksi (seperti large hydro, agrofuel, atau tanaman pangan) dengan mengorbankan hak-hak masyarakat adat yang tidak dapat dipertahankan.

4. Perlunya perubahan mengenai paradigma keuangan. “Lembaga keuangan memiliki peran penting sebagai bagian dari masalah dan solusinya”. Saat ini perlu dan mendesak untuk membangun sistem transparansi, efisiensi dan evaluasi sesuai dengan – antara lain – Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030 dan Perjanjian Paris.

Selain itu pasar keuangan juga turut diatur sesuai dengan kerangka global ini. Kami menyerukan pembiayaan keuangan yang melayani masyarakat, membangun komunitas, dan meningkatkan integritas, kesetaraan, dan keadilan.

5. Transformasi pada sektor energi: Kami menegaskan kembali seruan mendesak untuk “mengakhiri era bahan bakar fosil” melalui sebuah transisi yang cepat ke arah ekonomi yang didukung oleh energi terbarukan, sebagaimana yang kita ketahui dari para ilmuwan bahwa sebagian besar cadangan bahan bakar fosil harus tetap di bawah tanah.

Hal tersebut membutuhkan penghapusan subsidi terhadap bahan bakar fosil secara bertahap dan mengalihkan investasi dari perusahaan yang terus mengeksplorasi cadangan bahan bakar fosil baru atau penggunaan cara lama yang tidak sesuai dengan tujuan Persetujuan Paris, demi membatasi kenaikan suhu.

Secara paralel, upaya nyata diperlukan untuk memastikan transisi yang adil di mana pekerja dari industri yang terkena dampaknya, turut didukung, sementara  investasi diarahkan untuk mendukung sistem energi terbarukan.

Membangun sistem energi yang aman, terjangkau, andal, dan efisien berdasarkan sumber daya alam yang terbarukan, yang memenuhi kebutuhan pembangunan masyarakat, dapat membantu mengatasi kemiskinan, ketidaksetaraan, dan degradasi lingkungan hidup.

1 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini