Paroki St Theresia Bongsari: Gereja bagi Semua

824

Paroki juga mengadakan kegiatan jalan gembira yang melibatkan umat, warga sekitar dan komunitas lintas agama. “Paroki Bongsari ingin menjaga keutuhan NKRI yang berlandaskan Pancasila,” ungkap Kepala Paroki Bongsari Pastor Eduardus Didik Cahyono SJ.

Selain itu, sudah menjadi tradisi bagi paroki dengan 9000 umat ini untuk berbagi kebutuhan pokok kepada warga sekitar menjelang Idul Fitri. Ketika menyambut Natal, paroki juga membagikan kebutuhan pokok bagi umat yang perlu dibantu.

Secara istimewa, Paroki Bongsari membantu pemugaran rumah umat yang terletak disekitar Gereja St Theresia Bongsari. Pelayanan di Paroki Bongsari tidak terpusat pada kelompok usia tertentu. Memperingati Sumpah Pemuda, anak-anak mengikuti Misa mengenakan pakaian adat berbagi daerah dan mengikrarkan Sumpah Pemuda.

Tidak jarang pula, siswa-siswi SD Katolik menanggung tugas koor di gereja. Menyambut Syukur 50 Tahun, Paroki St Theresia Bongsari mengadakan Misa Novena St Theresia. Pastor Didik menuturkan, pada kesempatan ini, umat dapat belajar mendalami dan menghayati spiritualitas St Theresia.

Pada setiap novena, Misa dipimpin para imam yang berasal dari Paroki Bongsari dan yang  pernah bertugas di paroki ini. Pastor Didik menambahkan, pendalaman seruan apostolis Paus Fransiskus atas hidup berkeluarga yang tertuang dalam Amoris Laetitia pun dilakukan untuk menyegarkan dan mencerahkan kehidupan berkeluarga umat.

Umat di depan logo Pesta Emas Paroki St Theresia Bongsari, Semarang, Jawa Tengah. Keseluruhan upacara syukur pesta emas ini disatukan dalam Ekaristi yang dipimpin
oleh para imam dengan Uskup KAS, Mgr Robertus Rubyatmoko (tengah-batik biru), sebagai selebran utama. [Dok.Pribadi]
Pada puncak perayaan ini, paroki ini menggelar malam budaya di mana umat menampilkan kreativitasnya masing-masing. Tarian tradisional dan modern ditampilkan oleh anak-anak dan remaja, paduan suara oleh orang dewasa, dan tidak ketinggalan kelompok adiyuswa yang unjuk kebolehan melalui karaoke.

Selain umat, Malam Budaya juga melibatkan murid-murid SLB/B Dena Upakara Wonosobo dan SMA Kolese Loyola Semarang yang menampilkan Sendratari Ramayana dan Gamelan Supra. Keseluruhan upacara syukur pesta emas ini disatukan dalam Ekaristi yang dipimpin oleh para imam dengan Uskup KAS, Mgr Robertus Rubyatmoko, sebagai selebran utama.

 

Hermina Wulohering

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini