HIDUPKATOLIK.com – Pesta Emas Paroki St Theresia Bongsari, ingin menjadi Gereja bagi semua. Gereja yang berbuat bagi sesama.
PAROKI St Theresia Bongsari mulanya merupakan pemekaran dari Paroki Katedral St Perawan Maria Semarang. Dalam perjalanannya, jumlah umat kian bertambah, tiga stasi paroki ini pun kemudian berdiri sebagai paroki baru.
Memperhatikan perkembangan umat dan lahirnya paroki-paroki baru tersebut, Paroki Bongsari merefleksikan diri sebagai sosok “ibu” dengan berusaha mendampingi umat melalui pelayanan pastoral yang total, tulus, dan murah hati.
Paroki Bongsari dianugerahi kekayaan yang istimewa, bukan soal harta benda melainkan talenta-talenta dan keutamaan hidup. Sejak dahulu, paroki ini berupaya untuk melakukan pelayanan kreatif dan melintasi batas usia, ruang lingkup, bahkan iman.
Di antara berbagai pelayanannya, Paroki Bongsari memiliki tradisi memperhatikan lingkungan hidup. Tiap Minggu Paskah Kedua, paroki secara khusus memberikan penghormatan kepada Ibu Bumi sebagai rasa syukur atas Kerahiman Ilahi.
Bersama kaum muda lintas paroki dan agama, umat menanam bakau di pesisir utara Laut Jawa dan mengadakan pengobatan gratis untuk masyarakat di sekitar lokasi tersebut. Situasi bangsa dan negara juga menjadi perhatian khusus Paroki Bongsari.
Pada November 2017, “Sastra Purnama: Harmoni Cinta dalam Bhinneka” diselenggarakan oleh penggerak Gusdurian di pelataran Gereja St Theresia Bongsari. Saat paroki ini merayakan pesta emasnya tahun ini, mereka menyelenggarakan Dialog Kebangsaan bertema “Revitalisasi Pancasila”.