HIDUPKATOLIK.com – PANGAN, medis, dan logistik kian mendesak dibutuhkan oleh penyintas gempa dan tsunami Palu, Dongala, Sigi, dan wilayah terdampak lainnya di Sulawesi Tengah (Sulteng). Merespons kondisi ini berbagai organisasi melakukan Aksi Cepat Tanggap (ACT).
Salah satunya datang dari beberapa orang muda Katolik yang bergabung dalam Indoxim
Coalindo dalam kerjasama dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia.
Muliawan Margadana selaku koordinator ACT menceritakan, mereka berangkat dari Jakarta dengan pesawat Hercules di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jumat, 12/10. Muliawan berangkat bersama tiga kelompok yang bergabung dalam relawan yang terdiri dari tenaga medis, psikolog untuk trauma healing, dan tim emergency (evakuasi).
Mereka membawa empat ton obat-obatan untuk dua ribu orang yang akan disalurkan ke daerah-daerah terpencil. “Kami mengapresiasi kinerja pemerintah dan relawan-relawan yang hadir di Palu karena pemulihan berjalan cukup cepat khususnya soal listrik dan Bahan Bakar Minyak,”ujar Muliawan.
Tim ini juga sempat mengunjungi Gereja Paroki St Maria Palu dan membantu korban-korban yang saat ini menetap sementara di gereja. Muliawan menambahkan, tim ini membantu umat-umat Katolik dan beberapa umat dari agama lain di Gereja St Maria Palu. Tim memberi bantuan tenda pleton dan selimut kepada umat yang mengungsi di gereja.
Kendati demikian, Muliawan berharap kepada para relawan yang ingin membantu masyarakat Palu agar ketika tiba di Palu membawa sesuatu, agar tidak menjadi tanggung-jawab pemerintah. “Di Palu memang membutuhkan tenaga, tetapi kita harus sadar kalau menjadi relawan hanya modal tenaga akan mendatangkan masalah baru bagi pemerintah di sana,” ujarnya.
Agustinus H (Palu)