HIDUPKATOLIK.CONM-TAHUN 2018, Gereja Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) mengangkat tema Hari Pangan Sedunia (HPS) yaitu “Dalam Kebhinekaan, Pangan Mempersatukan”. Uskup Agung Jakarta Mgr Ignatius Suharyo terkait HPS mengatakan beberapa waktu lalu bahwa HPS tahun ini sejalan dengan Arah Dasar Pastoral KAJ yaitu Amalkan Pancasila, Kita Bhinneka, Kita Pancasila. “Esensi makanan adalah sebuah cara untuk selalu menyadari dan memperjuangkan kebhinnekaan serta solidaritas terhadap sesama,” ujar Mgr Suharyo.
Terkait HPS tahun ini banyak paroki, kelompok kategorial serta lembaga-lembaga pendidikan merayakannya dengan cara yang berbeda. KAJ sendiri dalam sosialisasi HPS lewat Komisi Pemberdayaan Sosial Ekonomi menganjurkan agar HPS tahun ini harus berakar pada Ekaristi sebagai sumber iman kekristenan. Ada beberapa hal terkait HPS ini yaitu makan bersama harusnya diwujudkan dalam persaudaraan. “Ekaristi adalah berbagi karakter sahabat sebagaimana dinyatakan oleh Yesus dengan mengorbankan diri-Nya untuk manusia.”
Menanggapi anjuran KAJ, keluarga besar Sekolah Don Bosco Pondok Indah, Jakarta Selatan dari jenjang TK-SMA serta Pondok Indah Global School (PINGS) merayakan HPS 2018 secara istimewa. Berbagai kegiatan yang digelar sekolah beralamatkan di jalan Duta Indah, TB Simatupang Pondok Indah ini.
Membuka rangkaian kegiatan HPS dengan Ekaristi yang dipimpin Romo F.X Sutarno MSF. Dalam kotbahnya, Romo Tarno, demikian sapaan Kepala Paroki Ratu Rosario Jagakarsa ini mengatakan bahwa HPS adalah kesempatan untuk mengerti bahwa Tuhan memberikan ragam makanan kepada manusia. Kita patut mensyukuri ragam makanan sebagaimana ragam suku, budaya, bahasa di Indonesia. “Ragam makanan adalah sebagaimana merawat ingatan kita pada kebhinekaan,” ujar Romo Tarno.
Pokok lain yang direfleksikan dalam Misa ini adalah bahwa orang lain yang menjadi bukti terciptanya pangan itu. Menurutnya, pangan tidak turun dari langit. Makanan terjadi dari hasil kerja dan perjuangan para petani. Dan itu terjadi berkat kerjasama dan usaha banyak orang. “Maka HPS itu adalah kesempatan bersyukur bahwa ada orang yang mau berjeri payah demi hadirnya pangan yang sehati. Pangan menggiatkan kita untuk mengingat semua orang dan alam semesta.”
Di akhir kotbahnya, Misionaris Keluarga Kudus ini meminta komitmen para guru, anak-anak, serta para karyawan-karyawati untuk merawat pangan sebagai sumber pokok kehidupan manusia. Ia mengajak segenap keluarga Don Bosco untuk terlibat dalam kebersamaan menciptakan suasana makan bersama yang efektif dan afektif. Makan bagi Romo Tarno artinya usaha berbagi, usaha menjaga kebhinekaan, ada komunikasi kolektif.
Mengutip pernyataan Paus Fransiskus terkait menghargai pangan yang tertuang dalam Ensklik Laudato Si’ Romo Tarno meminta agar semua orang makan secukupnya dan jangan membuang-buang makanan. “Paus pernah mengatakan membuang makanan adalah cara kita merampas hak banyak orang miskin,” tegas Romo Tarno dalam Misa HPS, Rabu, 17/10.
Usai Misa masih ada berbagai kegiatan yang dibuat sebagai bentuk penghargaan terhadap pangan dengan berbagi berkat pangan kepada masyarakat sekitar. Karena itu, para murid bersama para guru membagi makanan kepada masyarakat yang lewat. Banyak mobil, motor dan pejalan kaki yang lewat di depan sekolah dibagikan makanan berupa jagung, kacang-kacangan, umbi-umbian, dan pisang. Berbagi olahan dibawah oleh para murid sebagai tanda menyemarakan HPS tahun ini.
Maneger Pendidikan Yayasan Don Bosco Antonius Sunarto mengungkapkan bahwa kegiatan ini adalah kegiatan tahunan tetapi tidak sekadar dilihat sebagai kegiatan rutinitas belaka. Para murid harus memahami makna yang tersirat di balik HPS ini. Antonius mengamini pesan Romo Tarno dalam Misa bahwa makan adalah sebuah usaha berbagi. “Makan adalah sebuah usaha untuk mengingatkan betapa besar pemberian Tuhan kepada manusia. Karena rahmat Tuhan maka harus dibagikan kepada semua orang,” ujar Antonius.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMP Seruni Don Bosco Romanus Indwarmoko berharap agar kegiatan HPS ini menjadi bentuk promosi sekolah kepada masyarakat bahwa sekolah Don Bosco Pondok Indah selalu menawarkan spirit yang lain sebagaimana sejalan dengan harapan banyak orang yang tertuang dalam visi sekolah yang mencerminkan kasih, aktualisasi, dan kompetensi. “HPS adalah tanda untuk menghadirkan wajah Don Bosco yang berubah, berbenah, dan berbuah,” ujar Romanus.
Yusti H. Wuarmanuk