Walaupun berkekurangan, mereka dengan setia memberikan tangan kepada orang-orang yang sangat membutuhkan. Para biarawan ini mencoba meneladani cara hidup sesuai dengan ajaran pendiri mereka, Santo Fransiskus Asisi, dengan mengedepankan mottonya “Memuliakan Tuhan kepada semua makhluk”
Lingkungan Berbahaya
Stasiun jiwa tidaklah berlokasi ditengah lingkungan yang terjamin keamanannya. Justru biara ini terletak di salah satu tempat paling berbahaya di Eropa. Setiap hari, para biarawan berkeliling untuk mencari, mendengarkan, dan menawarkan kenyamanan kepada orang-orang miskin yang mereka temui.
Para biarawan berjubah abu-abu ini juga melayani paroki terdekat dan secara teratur mengunjungi penjara dan rumah sakit. Mereka menolak menerima bantuan dalam bentuk uang, tetapi hanya kebutuhan seperti selimut dan bahan makanan yang di masak di atas tungku kayu tua. Jika mendapat kelebihan, para saudara memberikannya kepada orang yang membutuhkan.
Dalam sebuah wawancara dengan majalah Katolik Italia, Famiglia Cristiana, Bruder Carlo menjelaskan aspek yang tidak biasa dari cara hidup para biarawan di tempat ini.
“Kereta mewakili salah satu cara perjalanan, tetapi juga kesederhanaan, dan bahaya. Dengan semangat ini, kami berusaha memulihkan spiritualitas dan ajaran Santo Fransiskus.”
Sumber: Maria Paola Daud/Aleteia
Penerjemah: Felicia Permata Hanggu