Galang Dana untuk Keuskupan Ketapang

487
Uskup Ketapang, Mgr Riana dan Sekretaris Jenderal Konferensi Waligereja Indonesia, Mgr Antonius Subianto Bunjamin OSC saat sesi lelang pada Malam Dana untuk Keuskupan Ketapang. [HIDUP/Hermina Wulohering]

HIDUPKATOLIK.com SELAYAKNYA orang tua yang kian lanjut usia, kian perlu diperhatikan, demikian pula para gembala Gereja. Keuskupan Ketapang, Kalimantan Barat saat ini sedang mengupayakan rumah purna karya bagi para imam usia senja agar dapat berdoa, beristirahat, dan mengendapkan diri dengan layak pada sisa-sisa masa hidup mereka.

Hal ini disampaikan oleh Uskup Ketapang, Mgr Pius Riana Prapdi dalam acara Malam Penggalangan Dana di Hotel Mulia, Jakarta Pusat, Jumat, 28/9. Mgr Riana mengatakan, para imam, bruder, dan suster di keuskupannya berkarya di medan sulit.

Mereka kerap harus menyeberangi sungai, naik turun bukit, meniti miting atau papan di atas jalan penuh lumpur yang licin. “Sudah selayaknya ketika pensiun, mereka mendapatkan tempat yang aman dan nyaman untuk berdoa, beristirahat dan mengendapkan diri di sisa-sisa hidup mereka,” terangnya.

Ia bermimpi untuk memberikan tempat yang layak tersebut, terutama bagi para pastor. Selain rumah purna karya, penggalangan dana juga dilakukan untuk renovasi gedung Gereja Katedral St Gemma Galgani Ketapang.

Dalam acara ini juga dilakukan lelang benda rohani antara lain karya seni rupa dari kayu ulin serta lukisan payet (menempelkan manik-manik di atas sketsa) yang merupakan karya imam Disosesan Ketapang, Pastor Matheus Juli.

Ketua Panitia, Michael Jeno, mengungkapkan, upacara penggalangan dana tidak selesai pada malam itu. “Ini justru pemicu untuk penggalangan dana selanjutnya. Apalagi membangun rumah purna karya butuh dana yang tidak sedikit,” kata anggota DPR RI dari Dapil Kalimantan Barat ini. Malam Dana turut dimeriahkan oleh beberapa selebriti Kristiani, antara lain Barry Likumahuwa dan Mongol.

 

Hermina Wulohering

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini