Pesta Iman Gereja Katolik di Maluku akan Dibuka oleh Presiden Jokowi

1002

Bagi Abdullah, PESPARANI di Maluku bukan sekedar perayaan umat Katolik saja. Namun, kegiatan yang melibatkan seluruh umat agama yang ada di Maluku. Kebersamaan ini sudah terjalin sejak MTQ dan PESPARAWIdi Ambon yang melibatkan semua agama.

Sewaktu MTQ digelar, kontingen dari Provinsi Banten malah tinggal di kediaman Uskup Keuskupan Amboina Mgr Petrus Canisius Mandagi MSC. Pendapat ini dibenarkan oleh Mgr Mandagi.

Umat Katolik telah terlibat aktif dalam penyelenggaran MTQ dan PESPARAWI yang berlangsung dengan sukses. Kerja sama ini terus terjalin dalam PESPARANI di Ambon. Kelompok umat beragama lain, termasuk Islam dan Protestan, terlibat dalam penyelenggaraan PESPARANI.

Keterlibatan ini nampak dari gedung-gedung yang digunakan untuk kegiatan PESPARANI bukan hanya milik Gereja Katolik saja. Melainkan milik agama lain dan pemerintah daerah. Bangunan milik Gereja Protestan yang digunakan adalah Gedung Baileo Oikumene, Gedung Cristian Center.

Islamic Center milik umat Islam digunakan untuk seminar dan musyawarah nasional. Milik Gereja Katolik yang dipakai adalah Aula St Fransiskus Xaverius, Gedung Chatolic Center. Sementara aset pemerintah daerah yang digunakan antara lain Lapangan Merdeka, Kantor Gubernur Maluku, Lapangan Polda Tantui Gedung Balieo Siwalima, dan Gedung Taman Budaya.

Mgr Petrus Canisius Mandagi MSC, Uskup Amboina/Dok. HIDUP

Umat Katolik yang menjadi panitia PESPARANI sendiri hanya berjumlah 10 persen. Sisanya umat beragama lain. “Jadi ini sungguh PESPARANI ini mau mewartakan kepada dunia bahwa betapa Indonesia menekankan kerukunan antar umat beragama,” ujar Mgr Mandagi.

 

Yusti H. Wuarmanuk

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini