Menyembuhkan Orang Sakit

160

HIDUPKATOLIK.com Ams. 30:5-9; Mzm. 119: 29, 72, 89, 101, 104, 163; Luk. 9:1-6

INI adalah gambaran bagaimana Yesus mengutus para murid. Menarik bahwa dalam lima ayat, frase “menyembuhkan orang sakit” muncul sampai tiga kali. Ini tentu saja untuk menarik perhatian agar pembaca tidak hilang arah.

Dalam dua kesempatan, frasa ini digunakan berdampingan dengan frasa “memberitakan Kerajaan Allah/ Injil” (ay. 2 dan 6). Sementara yang satu adalah bahwa untuk bisa menyembuhkan orang sakit, dibutuhkan kekuatan ilahi yang dianugerahkan kepada kita.

Dengan cara demikian, mau ditunjukkan bahwa perutusan memberitakan Kerajaan Allah/ Injil berkaitan erat dengan menyembuhkan orang sakit. Penyakit sebagai lambang hadirnya kuasa jahat tidak bisa ada bersama dengan Kerajaan Allah.

Kalau Kerajaan Allah hadir, maka penyakit atau kuasa jahat dengan sendirinya mesti musnah. Keduanya tidak kompatibel. Oleh karena itu, pewartaan Kristiani tidak bisa hanya sekadar pewartaan spiritual saja.

Kerajaan Allah yang diwartakan tidak hanya memuat dimensi spiritual-eskatologis yang akan terwujud di masa mendatang saja. Tetapi juga dimensi material yang mesti terwujud sini-kini juga. Pewartaan Injil mesti dibarengi juga dengan pelaksanaan Ajaran Sosial Gereja. Lalu?

Agama Kristen yang hanya berkutat di seputar altar dan tidak menyentuh latar atau pasar memicu munculnya orang-orang tipe Marx yang mengatakan bahwa “agama itu candu masyarakat.” Kita berada di mana?

 

Pastor Dr. V. Indra Sanjaya
Dosen Kitab Suci Pasca Sarjana Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini