Paus Fransiskus Berdoa Agar Lituania Menjadi Contoh Perjuangan Membela HAM

238
Paus mengunjungi Museum of Occupation and Freedom Fighters di Vilnius, Lituania (23/9).[Dok. Laima Penek/Lithuanian Bishops’s Conference]

HIDUPKATOLIK.com Paus Fransiskus menemui para mantan pejuang kemerdekaan, tahanan politik, eksil (para pelarian politik-red.) beserta keluarganya di lapangan Museum of Occupations and Freedom Fighters di Vilnius, Lituania (Minggu, 23/9).

Museum ini dulunya dipakai untuk markas besar KGB (Dewan Keamanan Negara Uni Soviet) di mana Soviet pernah menawan dan mengeksekusi ribuan orang yang menolak pendudukan Nazi.

Setelah menaruh karangan bunga dan hening sejenak di tugu peringatan korban holokaus (genosida terhadap kira-kira enam juta penganut Yahudi Eropa selama Perang Dunia II-red.), Paus berbalik ke podium. Di sana Paus Fransiskus memimpin ibadat Minggu dan berdoa agar Lituania menjadi teladan dalam membela hak asasi manusia.

“Semoga Lituania menjadi suar harapan,” katanya. “Semoga (Lituania) menjadi negeri yang menjunjung tinggi ingatan dan perbuatan baik, berkomitmen untuk melawan segala bentuk penindasan. Semoga (Lituania) mendorong upaya-upaya kreatif untuk membela hak-hak semua orang, terutama bagi mereka yang tidak berdaya dan rentan.”

Dalam doanya, Bapa Suci teringat momen saat Yesus berseru di kayu salib, “Allahku, ya Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?”

“Seruan-Mu, ya Tuhan, terus bergema,” ucap Paus, “(Tangisan-Mu) bergaung di dalam dinding-dinding ini membawa kembali ingatan atas penderitaan yang dipikul oleh para anak laki-laki dan perempuan orang-orang ini.” Paus berkata bahwa para korban mendapat getah dari orang-orang yang haus akan kekuasaan absolut.

Paus mendorong warga Lituania untuk terus mengenang sejarah mereka dan terus melakukan perlawanan terhadap pelanggaran hak asasi manusia di masa ini.

“Semoga tangisan (Yesus) itu mendorong kita untuk tidak menyerah pada arus, menelan jargon mentah-mentah, atau berupaya untuk merebut martabat siapapun yang Engkau beri kepada mereka,” Paus memohon.

Vilnius pernah dijuluki sebagai “Yerusalem-nya Lituania” sebab ada lebih dari 60 ribu orang Yahudi yang tinggal di sana. Namun, saat ini hanya tersisa sekitar tiga ribu orang akibat penyiksaan, pembunuhan, dan deportasi yang terjadi selama pendudukan Nazi.

Sejumlah warga negara Lituania tak terkecuali turut terlibat dalam tindakan keji yang berlangsung sejak 1941. Diperkirakan lebih banyak orang Yahudi yang dibunuh di Lituania ketimbang di Jerman.

 

Sumber: cruxnow.com; catholicnewsagency.com; http://www.foxnews.com
Diterjemahkan oleh: Elisabeth Chrisandra J.T.D.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini