Rannah Evvets: Sekolah Tuna Rungu

153

HIDUPKATOLIK.com PENDERITAAN seakan sudah silih berganti datang dalam kehidupan Rannah Evetts. Sebut saja, rentetan kejadian pelecehan seksual, dan konsekuensi traumatis yang dideritanya selama bertahun-tahun pernah membawanya hampir bunuh diri.

Namun, siapa sangka, ialah pendiri St Francis de Sales School for the Deaf di Uganda. Sekolah untuk mempelajari bahasa isyarat ini ia dirikan karena kecintaannya pada Afrika. Sekolah Katolik untuk anak-anak tunarungu di Uganda ini didirikan oleh Evetts pada 2017 lalu.

Menurutnya, kaum tunarungu sering dikucilkan di masyarakat Uganda; terisolasi, dirampas haknya, dan dipandang rendah oleh orang yang mendengar. Mereka lebih sering diperkosa, dilecehkan, dan diabaikan oleh masyarakat.

Beberapa orang tua masih berpikir apabila mengirim mereka ke sekolah hanyalah bentuk pemborosan uang. Evetts mengatakan sekolah ini ingin memberikan anak-anak kesempatan setiap harinya, melalui bahasa isyarat, untuk bisa mengetahui Firman Tuhan, kehidupan doa, pemahaman kebenaran, penerimaan sakramen, dan untuk pendidikan spiritual yang memberdayakan siswa dengan peluang kehidupan, seperti dilansir dari Catholicconnect.

“Kami di sini untuk memberikan pendidikan berkualitas dan memberi siswa tuna rungu kami hal yang paling berharga di dunia ini, Yesus Kristus.” Kini setahun sudah sekolah ini berdiri, dan Evvets semakin bersemangat untuk memberikan diri seutuhnya dalam pelayanan ini.

Evvets berharap melihat anak didiknya mengejar impian mereka menjadi petani, guru, pemilik bisnis, dan sebagai orang tua nantinya. “Saya berharap untuk membantu membimbing siswa kita menuju kesucian dan Kristus.

Apa pun itu, semoga itu semua untuk Kemuliaan Tuhan. Ini dimulai dengan bahasa, dimulai dengan pendidikan, dan dimulai hanya dengan satu anak-dan melalui Kristus semoga itu tercapai,” tulis Evetts dalam akun Instagramnya.

 

Marchella A. Vieba

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini