Peduli Sampah, Wujudkan Iman

313
Praktisi sampah RB Sutarno sedang menunjukkan komposter untuk fermentasi sampah organik. [HIDUP/H. Bambang S]

HIDUPKATOLIK.com KEPALA Paroki Administratif Tyas Dalem Gusti Yesus Macanan, Sleman-DI Yogyakarta Pastor Lambertus Issri Purnomo Murtyanto mengakui gerakan peduli sampah di paroki-paroki wilayah Keuskupan Agung Semarang (KAS) tidak sepopuler liturgi, pewartaan.

Hal itu disampaikan dalam edukasi gerakan peduli sampah bertajuk, “Ubah Sampah Menjadi Berkah” di Pastoran Marganingsih Kalasan, Sleman, Rabu, 8/8. Sehari sebelumnya juga digelar di Paroki Tyas Dalem Gusti Yesus Macanan sebuah kegiatan yang sama.

Acara ini menghadirkan Wisnu Wardana (pemerhati dan pelaku peduli sampah dari Paroki Minomartani), Lucia Mona Hartati (anggota Gerakan Indonesia Bersih) dan RB Sutarno (pemerhati sampah).

Romo Issri mengaku prihatin karena sudah sekian lama gereja di wilayah KAS bicara tentang lingkungan hidup, tapi tak pernah ada gerakan peduli sampah. “Ini keprihatinan kita semua, karena itu harus dipaksa ada gerakan kumpulkan sampah di paroki,” katanya.

Ia bertekad di parokinya dan di Gereja Marganingsih Kalasan terbentuk gerakan peduli sampah, meski diakui kurangnya dukungan umat yang mau ambil bagian di bidang ini. “Susah mengubah habitus umat. Untuk cari teman yang satu visi masih susah,” ujarnya.

Sedangkan Koordinator Lingkungan Hidup KAJ Lucia Mona Hartati mengakui permasalahan lingkungan hidup, pelik, sampai-sampai Bapa Paus Fransiskus berperhatian terhadap masalah ini. Menurutnya, “Pertobatan adalah pertanggung-jawaban ekologi.”

 

H. Bambang S (Yogyakarta)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini