HIDUPKATOLIK.com – Dalam sebuah telegram kepada Gereja dan otoritas sipil di Indonesia, Paus Fransiskus mengungkapkan kesedihannya atas peristiwa “kehilangan nyawa yang tragis” yang disebabkan oleh gempa berkekuatan 7,0 SR pada Minggu, 5/8 di pulau Lombok.
Telegram yang disampaikan oleh Paus Fransiskus pada Senin, 6/8, menyatakan “solidaritas tulus”-nya dengan semua orang yang terkena dampak gempa (sebagaimana dilansir dari vaticannews.va, 6/8, pukul 13:59 WIB). Bapa Suci mengatakan dia merasa sangat sedih ketika diberitahu tentang kehilangan jiwa yang tragis dan kehancuran properti yang disebabkan oleh gempa bumi.
Paus mengatakan dia berdoa untuk “peristirahatan kekal bagi yang telah berpulang, penyembuhan bagi yang terluka, dan penghiburan bagi semua yang berduka atas kehilangan orang yang mereka cintai.”
Paus Fransiskus mendorong upaya pencarian dan penyelamatan dan menyerukan berkat ilahi dengan penghiburan dan kekuatan untuk orang-orang Indonesia.
Kerusakan Luas di Lombok dan Bali
Koresponden Vatikan, Alastair Wanklyn, mengatakan setidaknya 98 orang tewas ketika gempa bumi melanda pulau-pulau Indonesia di Lombok dan Bali. Dia mengatakan rumah-rumah runtuh, dan satu lembaga bantuan menyerukan sumbangan darah untuk membantu yang terluka. Berikut laporan yang telah dihimpun oleh koresponden tersebut:
Warga yang panik melarikan diri dari bangunan, di pulau Lombok dan Bali, Indonesia. Satu orang yang selamat mengatakan orang-orang terluka oleh reruntuhan yang jatuh. Ribuan rumah rusak atau hancur, dan bahkan rumah sakit pun terkena dampaknya.
Presiden Indonesia mengatakan kepada pihak berwenang untuk membantu mereka yang selamat. Pesawat militer mengirimkan tenda dan peralatan komunikasi.
Palang Merah Indonesia (PMI) menyerukan ajakan untuk mendonorkan darah, sambil membawa sejumlah terpal dan kasur untuk para korban/ tunawisma.
Evakuasi Turis
Sementara itu, Presiden RI Joko Widodo mengatakan kepada pihak berwenang untuk membantu proses kepulangan wisatawan asing. Bali dan Lombok menjadi tujuan populer bagi wisatawan dari Eropa dan Australia dan dari negara-negara Muslim di Timur Tengah.
Dalam tayangan video dari liputan6 pada Senin 6/8, tampak ribuan turis antri untuk dievakuasi dari tiga pulau kecil (gili) Trawangan, Air, dan Meno, Nusa Tenggara Barat. Terbatasnya kapal pengangkut membuat antrean mengular panjang.
Baca juga: http://www.hidupkatolik.com/2018/08/06/24352/kondisi-gereja-katedral-denpasar-bali-aman-terkendali/
Setidaknya satu Gereja Katolik (St. Maria Immaculata) di Kota Mataram di Lombok rusak. Akibat gempa juga mengakibatkan kerusakan pada langit-langit Gereja Katedral Denpasar.
Antonius Bilandoro