HIDUPKATOLIK.com – Gempa 7 SR telah mengguncang Lombok Utara, Provinsi Nusa Tenggara Barat terjadi pada Minggu, 5/8, sekitar pukul 6.46 sore. Kepala Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Pusat, Dwikorita Karnawati menyampaikan belasungkawa kepada para korban gempa Lombok.
Dilansir dari situs http://www.bmkg.go.id, yang diakses pada Senin, 6/8, hingga pukul 08.25 WITA, BNPB mencatat, jumlah korban meninggal dunia akibat gempa Lombok mencapai 91 orang. Kebanyakan tewas tertimpa reruntuhan bangunan. Sementara 209 orang dilaporkan luka-luka. Daerah terparah akibat gempa terletak di Kabupaten Lombok Utara dengan jumlah korban 72 orang tewas.
Dalam tayangan liputan di beberapa media surat kabar dan media sosial, beredar video beberapa kerusakan seperti yang terjadi di Gereja Katedral Bali, termasuk Gereja Mataram, dan beberapa tempat lainnya.
Rekan Komsos yang berada di Paroki Katedral Denpasar, Skolastika melalui pesan singkatnya pada Senin pagi, 6/8, turut menyampaikan, “Saat ini masih terjadi gempa susulan. Sekitar pukul 7 WITA baru terjadi gempa 5.5 SR,” tulisnya.
Sementara terkait informasi yang sempat beredar di media sosial, menyampaikan bahwa untuk informasi eksternal berupa surat pernyataan resmi sedang disiapkan, untuk mengklarifikasi pesan internal sebelumnya.
Syalom Bapak dan Ibu,
Kami infokan utk saat ini Kondisi Gereja Paroki Roh Kudus Katedral Denpasar kita dalam kondisi aman terkendali… walau ada kerusakan minor dari ornamen-ornamen gedung yg copot/lepas… sementara dinilai yang tidak bersifat struktural ….
Kami mohon dukungan Bapak Ibu DPP/ DKP dan Ketua Lingkungan beserta warga, jangan membuat keadaan tambah heboh dengan meng-share- kan kondisi gereja kita di Medsos… apalagi foto2 serpihan2 runtuhan yang hanya mewakili kerusakan minor yang menyebabkan efek negatif dari luar….
Memang banyak media massa yang menghubungi kami pihak Sekretariat.. tetap kami coba infokan bahwa keadaan aman2 saja tidak seperti yang diviralkan… Just info :
– Misa pagi jam 6.30 wita tetap berjalan seperti biasa
– Jam 08.00-09.30 kita juga menerima Kunjungan 125 Mahasiswa/wi beserta Dosen di Gereja dan dilanjutkan dgn acara tanya jawab di Aula Basement.
Pertemuan Pastor Paroki dengan Tim Pembangunan :
1. Siang ini akan dipanggil Konsultan Profesional utk menganalisa kondisi struktur saat ini, dampak dan perlunya perbaikan atau apa.
2. Ornamen yg lepas akan dicopot sekalian dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.
3. Akan dilakukan bertahap perkuatan ornamen batu
4. Akan diadakan Rapat Khsusus bersama Seksi Tatib untuk antisipasi pengamanan dan evakuasi ke depan seandainya terjadi gempa lagi…. Sementara puing-puing sudah kami bersihkan…
Dan dalam tahap menyiapkan Pernyataan resmi dari Pastor Paroki untuk keadaan Gereja kita yang terkini… Mohon bantuan Bapak dan Ibu sekalian…. Terima kasih..
Seperti diketahui, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat diguncang Gempa berkekuatan 7 SR, Minggu (5/8) pukul 18.46 WIB. Lokasi gempa berada di titik 8.37 LS dan 116.48 BT pada lereng Utara – Timur Laut G. Rinjani. Gempa terjadi pada kedalaman 15 km dan sempat dinyatakan berpotensi tsunami.
Dwikorita menyarankan, jika merasakan ada guncangan gempa lagi, warga diminta untuk segera mencari tempat yang lebih tinggi. “Mencari tempat yang tinggi, tetapi tetap tenang, tidak panik, tidak berdesak-desakan, meskipun ini diperkirakan hanya 0,5 meter,” katanya.
Adapun #Peringatan dini TSUNAMI yang disebabkan oleh gempa mag:7.0, tanggal: 05-Aug-18 18:46:35 WIB, dinyatakan telah berakhir#BMKG, melalui cuitan: https://twitter.com/infoBMKG/status/1026096759645208576
[Kondisi Gereja Paroki Roh Kudus Katedral Denpasar. Foto: dok.pribadi]
Antonius Bilandoro