HIDUPKATOLIK.com – 📖 Ayat HIDUP hari ini (02/8/18)
“…lalu duduklah mereka dan mengumpulkan ikan yang baik ke dalam pasu dan ikan yang tidak baik mereka buang” (Ayat 48 dari bacaan Matius 13: 47-53 pada Peringatan St. Eusebeus, St. Petrus Yulianus Eymard, St. Stefanus I, St. Yohanes dari Rieti)
TIDAK SEDIKIT MANUSIA BERTUHAN TIDAK BERADA DALAM KEBENARAN TETAPI BERJALAN DALAM PEMBENARAN-PEMBENARAN. DAN MEREKA YANG MENGIKUTI KEBENARAN YANG BENAR-BENAR BENAR AKAN BERHARGA DI MATA TUHAN.
Ya Tuhan, jadikanku ikan yang baik. Amin🙏
(RM. A. Hani Rudi Hartoko, SJ dan Elsa hari KAMIS ini dapat Anda saksikan dalam “Oase Rohani Katolik” di TELEVISI: www.hidup.tv pk 05.00; 08.00; 11.00, 14.00, 17.00, 20.00, 23.00 WIB, dst; di RADIO: Mandarin Station 98.3 FM pk.05.30; klik www.radio.kaj.or.id pk.06.00; 12.00; 18.00 WIB). Silakan share👍
RD. M. Harry Sulistyo W
Misi Katolik: memperjuangakan kemanusiaan pada umumnya, dan bekerjasama dengan semua orang, untuk membawa kesejahteraan umum (bonum commune). Maka kerajaan Allah akan terjadi, keadaan dimana yang berkuasa adalah persaudaraan, damai, kasih, sukacita, keadilan, itu bisa dirasakan oleh siapa saja.
Kerajaan Allah ditawarkan kepada semua orang, tetapi tergantung juga pada respon, pilihan pada setiap orang. Tidak pernah dipaksa, tetapi setiap orang diberikan kesempatan yang sama untuk boleh mengalami hidup dalam kerajaan Allah.
Kalau orang menanggapi dan mengikutinya, maka ia ada di dalamnya. Kita diajak bukan sebagai homo homini lupus (manusia menjadi serigala bagi sesama), tetapi sebagai homo homini socius, manusia menjadi sahabat, saudara bagi satu sama lain. Kalau itu yang terjadi, maka kita bisa merasakan surga.
Kita diajak untuk menghargai kebhinnekaan kita. Betapa indahnya kehidupan yang harmoni, dengan berbagai macam perbedaan yang ada. Itulah juga suasana surga, kalau kita bisa hidup bertetangga dengan baik. Kita perlu secara konsisten untuk memilih kerajaan Allah, yang baik.
Maka perlu selalu diasah dan dibangun terus menerus, usaha yang tekun, yang seringkali tidak diapresiasi. Selalu ada bahaya untuk rentan, tercerai-berai. Bagaimana kita merawat kesatuan, bagaimana juga dalam keluarga, upaya-upaya itu dibuat.
RM. A. Hani Rudi Hartoko, SJ