Rendah Hati

208

HIDUPKATOLIK.com Yes 10:5-7.13-16; Mzm 94:5-6,7-8,9-10,14-15; Mat 11:25-27

BACAAN pertama mudah dimengerti, bila kita paham secara singkat, perpolitikan dan militer di Timur Tengah kuno sebelum pembuangan 587 SM. Setelah Kerajaan Daud terpecah menjadi dua, kerajaan ini menjadi lemah. Kerajaan Utara (Israel) dengan ibukota Samaria mengalami kehancuran oleh Kerajaan Assyur pada tahun 720 SM.

Waktu itu 40.000 orang Samaria diungsikan ke Asyur dijadikan budak. Sementara Kota Samaria diisi oleh orang-orang Asyur. Pembuangan Kerajaan Utara menandai berakhirnya kisah Kerajaan Utara.

Sekarang tinggal saudara mereka di Selatan, yaitu Kerajaan Yehuda. Allah menjadikan Kerajaan Asyur sebagai cambuk penghukum untuk Kerajaan Utara yang tidak mau bertobat. Allah memberikan Asyur kekuasaan untuk menghancurkan Kerajaan Utara.

Namun, cambuk penghukum itu jatuh pada kesombongan dan nafsu kekuasaan. Kerajaan Asyur serta rajanya mempunyai maksud jahat, ingin menjadi penguasa dunia, menghancurkan bangsa sekitarnya termasuk Kerajaan Selatan. Alhasil, Kerajaan Asyur ini akan dihancurkan oleh Allah. Mereka akan musnah dan kerajaannya akan berakhir oleh sebuah kehancuran yang dahsyat.

Satu hal yang bisa kita petik dalam kisah ini adalah sikap rendah hati. Ketika kita jaya, berhasil, sukses, kita diajak untuk mempunyai hati yang tidak sombong, tidak memegahkan segala prestasi kita sebagai usaha kita belaka.

 

Pastor Joseph Ferry Susanto
Imam Keuskupan Agung Jakarta, Dosen Kitab Suci STF Driyarkara Jakarta

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini