HIDUPKATOLIK.com – DALAM acara seminar memperingati Dies Natalis (ulang tahun) ke-49 Sekolah Tinggi Filsafat (STF) Driyarkara dengan tema “Dunia Digital & Masyarakat Tunggang Langgang”, Karlina Supelli didapuk sebagai salah satu pembicara.
Sebagai tenaga pengajar di STF Driyarkara, ia sangat concern terhadap penyalahgunaan media sosial. “Jangan cepat terpengaruh, dicermati lagi. Kenali informasi bukan gelombang emosi saja, terlebih di arus politik ini,” tuturnya.
Wanita yang pernah mengenyam pendidikan di Fakultas Astronomi Institut Teknologi Bandung ini juga mengusulkan adanya pendidikan politik tidak hanya sekedar tata cara pemilihan, melainkan pendidikan politik yang sehat, yaitu perihal emosi.
Kelahiran Jakarta, 15 Januari 1958 ini melihat kecederungan ketidakstabilan perasaan akibat dari informasi dan berita yang didapat. Dalam paparannya, ia menganalogikan perkembangan dunia digital dan ketidak-siapan manusia dalam menghadapi perpindahan arus modal.
Seperti orang yang berlari dikejar dan tunggang langgang, tak tentu arah. “Yang amat menonjol sekarang ini adalah isi kantung suka duka kita, perasaan naik turun sangat bergantung dari informasi berita yang kita dapat,” tuturnya menambahkan.
Antonius Bilandoro
