Nota Pastoral

840

HIDUPKATOLIK.com Judul: Panggilan Gereja dalam Hidup Berbangsa, Menjadi Gereja yang Relevan dan Signifikan
Penulis: Konferensi Wali Gereja Indonesia
Penerbit: Obor, Mei 2018
Tebal: vi & 46 halaman

AKHIR-akhir ini Indonesia mengalami gejolak yang memprihatinkan. Realitas tersebut mulai dari beban berat pembangunan, belum terpecahkannya kemiskinan, ketidakadilan dan kesenjangan ekonomi, intoleransi, radikalisme, hoax, persoalan ideologi hingga meningkatnya suhu politik yang memiliki keterhubungan antara satu dengan yang lainnya.

Realitas bangsa yang memperihatinkan ini disebabkan kurang terhayati nilai-nilai Pancasila. Saat ini sosialisasi Pancasila sangat berkurang, selain itu posisi Pancasila sebagai dasar penyelenggaraan negara dan pemerintahan diabaikan.

Arus globalisasi yang tak dapat dibendung lagi yang turut memberi sumbangan dengan menyusupnya paham yang bertentangan dengan ideologi Pancasila. Belakangan ini radikalisme semakin menguat.

Beberapa kelompok tertentu ingin mengganti ideologi Pancasila dengan paham yang lain. Selain itu mulai terbentuk gerakan-gerakan untuk mengubah negara berdasarkan agama. Di sisi lain, Indonesia mengalami krisis keteladanan dan kepemimpinan.

Nota Pastoral Konferensi Waligereja Indonesai terbaru menjadi pedoman bagi seluruh umat Katolik untuk menjadikan Pancasila sebagai pedoman kehidupan bersama. Inilah satu cara beriman lain yang ditawarkan.

Iman tidak saja diungkap dalam pelbagai tindakan kasih. Tindakan ini justru dibingkai dalam kerangka Pancasila. Dengan ini sebagai orang Katolik setiap umat sekaligus menjadi warga negara Indonesia.

Nota Pastoral ini ingin menanggapi situasi bangsa yang diwarnai berbagai masalah. Indonesia adalah rumah bagi semua komponen bangsa. Tahun politik 2018-2019, menjadi sebuah peristiwa besar yang menuntut setiap warga Gereja untuk terlibat.

Nota Pastoral bertajuk Panggilan Gereja dalam Hidup Berbangsa – Menjadi Gereja yang Relevan dan Signifikan, akan menjadi pedoman gerak bersama dalam mewujudkan umat Katolik yang juga memiliki wawasan kebangsaan.

Gagasan yang terkandung di dalam Pancasila adalah cara lain untuk mewujudkan iman sebagai murid-murid Kristus. Gagasan dan makna Pancasila sebagai Dasar Negara; mengajak setiap umat untuk mengembangkan berbagai gerakan persaudaraan dan kemanusiaan lintas batas.

Saya Indonesia Saya Pancasila menjadi slogan yang juga patut didengungkan oleh setiap umat, semangat itu hendaknya juga berakar dan menyatu dengan kehidupan umat. Di tengah morat-maritnya kehidupan bangsa, Gereja tidak mau tinggal diam dan cuci tangan.

Gereja menyadari bahwa tugas perutusan Gereja di dunia adalah untuk menyucikan dunia. Gereja bersuara melalui buku Nota Pastoral Konfrensi Wali Gereja Indonesia, Panggilan Gereja dalam Hidup Berbangsa, Menjadi Gereja yang Relevan dan Signifikan.

Gereja memandang bahwa Gereja berada dalam satu rumah yang sama, yaitu Indonesia yang menjunjung tinggi nilai-nilai persaudaraan, kerukunan, perdamaian, keadilan dan kebenaran demi kebaikan bersama. Gereja menyadari bahwa nilai-nilai Pancasila adalah nilai-nilai universal yang selaras dengan nilai-nilai kerajaan Allah.

 

Willy Matrona

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini