Wejangan Misi

103
Cinta yang Melupakan Takaran_ed27

HIDUPKATOLIK.com Hos. 11:1,3-4,8c-9; Mzm.80:2ac,3b,15-16; Mat. 10:7-15

SEKALI lagi digambarkan betapa bobroknya penyelewengan bangsa pilihan dan betapa Allah mengasihi tanpa lelah. Israel bagaikan pelacur yang menyerahkan diri kepada illah-illah lain dan tak memiliki hati yang takut akan Tuhan. Akhirnya ia harus menanggung rasa malu dan putus asa.

Situasi tersebut juga dapat mencerminkan keadaan zaman sekarang dimana banyak orang beriman tak memiliki kebutuhan bertobat lantaran terbiasa mengandalkan kekuatan dan kemuliaan diri sendiri.

Allah bagaikan seorang suami yang terus-menerus menyadarkan dan membawa sang istri kepada cinta mula-mula. Sadar akan pelbagai godaan yang tidak bertambah ringan pada masa kini, wejangan Yesus atas perutusan para murid amatlah relevan bagi semua orang beriman untuk melaksanakan panggilan sebagai pembawa Kabar Baik.

Terlebih di tengah hadirnya illah-illah modernisme, materialisme, hedonisme dan sejenisnya. Apa yang kita terima cuma-cuma dari Allah hendaknya dibagikan dengan gembira dan ikhlas. Cermatilah hartamu, emas, perak dan tembaga supaya tidak menjadi mamon yang merusak kemurnian hati.

Bekal dalam perjalanan dan pakaian dibawa secukupnya agar tidak berubah menjadi nafsu kerakusan dan keserakahan. Letakkan harga dirimu pada martabat seorang utusan, bukan pada jenis sepatu dan tongkat kebanggaan semu.

Cukup jelas, mari melaksanakannya.

Monica Maria Meifung
Alumna Prodi Ilmu Teologi STF Driyarkara Jakarta

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini