Allah Pengampun

236
Cinta yang Melupakan Takaran_ed27

HIDUPKATOLIK.com Hos 2:13,14b-15,18-19; Mzm.145:2-3,4-5,6-7,8-9; Mat. 9:18-26

SEJUMLAH orang berasal dari keluarga di mana ayah atau ibu tidak mudah memaafkan dan mudah sekali menghukum anak yang melakukan kesalahan. Lalu anak membawa sebagian dari sifat itu dalam pergaulannya sebagai orang dewasa, bahkan juga sering sulit memaafkan diri sendiri.

Untunglah, iman telah membawa manusia kepada pengalaman akan kerahiman Allah yang maha pengampun, sehingga manusia dapat keluar dari lingkaran dosa dan dendam yang mematikan.

Nabi Hosea memiliki istri yang tidak setia, seperti bangsa Israel yang menduakan Allah dan mendukakan hati-Nya. Melalui Hosea, Allah menawarkan pengampunan dengan memberi gambaran konkrit tentang kasih-Nya, yaitu seperti seorang suami yang setia terhadap istri yang berulang kali berbuat serong, sampai sang istri menyadari betapa ia dicintai tanpa syarat.

Begitulah kasih Allah yang melupakan takaran terhadap manusia yang lupa diri. Allah membujuk umat-Nya dari ketidaksetiaan, agar mau memperbaharui ikatan perjanjian kasih. Keadilan dan kebenaran diberi-Nya sebagai hadiah atas pemulihan relasi.

Keadilan adalah tanda keberpihakan Allah kepada mereka yang tertindas, yang tidak dapat membela dan menyelamatkan dirinya sendiri. Kebenaran dimaksud sebagai anugerah yang memampukan Israel membedakan Allah dari illah-illah lain sehingga mereka tidak berbalik menyembah Baal.

Masih adakah illah lain di dalam hidupku?

 

Monica Maria Meifung
Alumna Prodi Ilmu Teologi STF Driyarkara Jakarta

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini