HIDUPKATOLIK.com – Para uskup memanfaatkan momen lebaran untuk membangun silahturahmi sekaligus kesempatan membicarakan kerukunan antar umat beragama.
MOMEN Idul Fitri kembali menjadi saat merajut kebersamaan. Seperti yang terjadi tahun ini, cuaca cerah mewarnai Kota Bogor sejak pagi saat umat Islam sedang menunaikan Shalat Ied. Sesaat setelahnya, di sepanjang jalan raya di Kota Hujan itu, umat Islam berlalu lalang dengan wajah bahagia merayakan kemenangan.
Kebahagiaan Idul Fitri tidak saja dialami umat Islam. Hari itu di Keuskupan Bogor, wajah cerah sudah terpancar di wajah Mgr Paskalis Bruno Syukur OFM. Bersama Kuria Keuskupan, Mgr Paskalis menyambut Hari Raya Idul Fitri dengan bersilaturahmi ke rumah tokoh-tokoh pemerintahan dan agama Kota Bogor, Jumat, 15/6.
Mgr Paskalis memulai silaturahmi ke kediaman Ketua MUI Kota Bogor KH Mustofa Abdullah Bin Nuh (Kyai Toto) di Pesantren Al-Ghazaly Kebon Kelapa, Bogor Tengah. Di rumah Kyai Toto, hadir juga Wali Kota Bogor non-aktif Bima Arya Sugiarto.
Kunjungan berlanjut ke kediaman Habib Novel Kamal Alaydrus, Pemimpin Pesantren Raudhotun Nur, Jalan Cijahe, Semplak, Bogor Barat. Dalam kunjungan ini, perbincangan seputar kerukunan umat beragama di Kota Bogor. “Kita memperjuangkan hal yang sama, semoga kerukunan umat beragama di Kota Bogor dapat sungguh hadir dan dirasakan
masyarakatnya.”
Setelah itu, silahturahmi dilanjutkan ke rumah Ketua Badan Sosial Lintas Agama (Basolia) Kota Bogor KH Zaenal Abidin. Matahari yang terik menyambut rombongan. Sambil meneguk es buah yang disajikan, para tokoh lintas iman berbincang mengenai masa depan Basolia.
“Basolia akan dijadikan yayasan, namun hal itu akan menimbulkan konsekuensi yang tidak ringan,” jelas Haji Zaenal.
Senada dengan Ketua Basolia, Mgr Paskalis siap mendukung wacana pembentukan Yayasan Basolia. “Kita coba, sepuluh tahun cukup untuk kita belajar. Sekarang saatnya mengelola Basolia dengan lebih profesional,” pungkasnya.
Dalam silaturahmi ini, Mgr Paskalis didampingi Vikjen Keuskupan Bogor Pastor Christoforus Tri Harsono, Ketua Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan (HAAK) Pastor Mikael Endro Susanto, Sekretaris Keuskupan Pastor Yustinus Monang Damanik, Kepala Paroki BMV Katedral Bogor Pastor Dominikus Savio Tukiyo.
Ikut serta juga dalam kunjungan ini sejumlah suster dan awam. Sementara itu kegiatan silahturahmi juga digelar oleh Uskup Agung Semarang Mgr Robertus Rubiyatmoko bersama para kuria pada Jumat, 15/6.
Memulai kunjungan dari rumah keuskupan di Jalan Pandanaran menuju Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) di mana saat itu jemaat Muslim sementara menjalankan Shalat Ied. Sejumlah jemaat dan tokoh-tokoh agama Muslim menyambut kehadiran Mgr Rubi bersama rombongan.
Mereka diterima oleh Haji Fatquri Busyeri, Kepala MAJT. Setelah dari MAJT, rombongan meneruskan perjalanan ke rumah dinas Plt Gub Jateng, Heru Sudjatmiko. Di tempat itu, Mgr Rubi bertemu Kapolda Jateng, Irjen Pol Condro Kirono dan Wali Kota Semarang Hendar Prihadi.
Mgr Rubi juga mengunjungi Ponpes Al-Islah, Tembalang untuk bertemu dengan Kiai Budi Hardjono. Kemudian rombongan menuju kediaman Kang Bahruddin dan menutup silaturahmi ke Ponpes Edi Mancoro, Tuntang, Kabupaten Semarang.
Dari Keuskupan Banjarmasin Mgr Petrus Boddeng, Timang menghadiri halal bihalal Idul Fitri 1439 Hijriah yang digelar sejumlah pejabat daerah dan pimpinan tokoh agama dan masyarakat Kalimantan Selatan (Kalsel). Pada perayaan Lebaran hari pertama, Mgr Timang bersama sejumlah kuria bersilaturahmi dengan Gubernur Kalsel H. Sahbirin Noor dan sejumlah pejabat Pemprov Kalsel.
Mgr Timang berharap kunjungan ini dapat mempererat persaudaraan lintas iman di Kalimantan Selatan. “Kami berharap agar Kalsel selalu menjadi tempat yang aman dan damai bagi semua orang yang datang.”
Yusti H. Wuarmanuk
Dionisius Agus Puguh Santosa (Banjarmasin), Aloisius Johnsis (Bogor), Agustinus Widyanto (Semarang)