HIDUPKATOLIK.com – Trias Kuncahyono, wartawan senior dan Wakil Pemimpin Refaksi harian Kompas menyampaikan materi “Media : Pemersatu atau Pemecah Belah.”
Begitu cepatnya informasi itu menyebar, apa yang terjadi di satu tempat, begitu ditulis lewat media online dan medsos dapat dibaca di seluruh Indonesia bahkan dunia.
Kejadian kecil dan sebenarnya sepele bisa menjadi sesuatu yang besar, bahkan bisa menjatuhkan rezim yang memerintah. Sebagai contoh terjadinya Arab Spring, dimana awalnya hanya kejadian tukang sayur yang protes dengan cara membakar dirinya, akhirnya memicu revolusi di Tunisia, Mesir dan Suriah. Begitu dahsyatnya media komunikasi mempengaruhi massa.
Saat ini dengan bayaknya media, orang dibanjiri banyak informasi. Untuk itu kita dituntut untuk memilah dan memilih yang cocok dan berguna untuk kita. Selain itu kita dituntut untuk bijaksana dalam menggunakan informasi.
informasi yang benar dapat menentukan pertimbangan untuk bisa mengambil keputusan yang tepat dan sarana pendidikan yang efektif. Sayangnya akses informasi yang mudah malah membuat orang mendapat kekuasaan atau mempertahankan, namun mengabaikan kepentingan orang banyak.
Selain itu informasi yang benar menghindarkan salah paham dan menjadi sarana penting untuk menciptakan perdamaian. “Jurnalisme seharusnya tidak hanya mencari, menulis dan menyebarkannya, namun harus memberi makna dibalik kejadian tersebut,” tambah Trias Kuncahyono di akhir sesinya.
Selain Trias Kuncahyono, seminar kali ini menghadirkan Rudi Antara (Menkominfo) sebagai keynote speaker Direktur Jenderal Bimas Katolik Drs. Eusabius Binsasi, dan Guru besar sejarah STFK Driyakarya Jakarta, Prof. Dr. Eddy Kristiyanto, OFM.
Andreas Palem Santosa (Palangka Raya, 12/5/2018)