Gerak Bersama Memuji Tuhan

176
Audisi Paduan Suara Anak di Provinsi Sulawesi Utara.
[NN/Dok.Pribadi]

HIDUPKATOLIK.com – Menyongsong Pesparani 2018, ada provinsi yang sudah audisi peserta tetapi ada juga yang tidak butuh audisi. Aneka ragam tanggapan anggota LP3KD mewarnai Pesparani tahun ini.

Hotel Courtyard Marriott Nusa Dua, Bali menawarkan kolam laguna luas dengan kursi-kursi jemur di sekeliling. Hanya beberapa langkah dari pintu hotel, hamparan pasir putih yang seolah tak berujung memanjakan mata. Keindahan Pulau Dewata seakan semakin ditegaskan dengan apa yang terlihat di sana.

Fasilitas hotel tak usah ditanya, di hotel bintang lima ini, ada klub pantai pribadi dan fasilitas kebugaran yang siap memanjakan setiap pengunjung. Kelezatan hidangan di restauran hotel ini pun tak diragukan. Wifi gratis dapat diakses di setiap inchi area hotel. Semua kamar ber-AC dilengkapi TV kabel layar datar dan kamar mandi marmer dengan rain shower. Tamu juga dapat meluangkan waktu dengan bermain golf di lapangan yang jaraknya hanya 500 meter dari hotel.

Sebulan lalu, di sini berlangsung Rapat Koordinasi (Rakornas) Pesta Paduan Suara Gerejani Katolik (Pesparani), 10-13/03. Rakornas Pesparani ini dihadiri pengurus dan struktur organisasi Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesta Paduan Suara Gerejani Katolik (LP3K), baik nasional maupun daerah. Sedikitnya 300 peserta hadir dalam Rakornas yang diselenggarakan Bimas Katolik Kementerian Agama RI. Agenda Rakornas soal kesiapan LP3KD dalam menatap Pesparani.

Sudah Siap
Ketua Umum LP3KD Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Janny Kopalit mengatakan sebelum Rakornas, Sulut sudah sampai tahap audisi. Audisi ini berlangsung di hampir sembilan Kevikepan di Keuskupan Manado. Ia menambahkan di Sulut ada beberapa jenis paduan suara (PS) yang diaudisi, seperti PS dewasa campuran, PS wanita, PS gregorian remaja, PS dewasa campuran, dan PS wanita. “Di akhir Maret 2018 Sulut sudah mengumumkan secara resmi nama-nama peserta yang lolos dalam audisi. Mereka ini yang nanti akan mewakili Sulut mengikuti Pesparani,” jelas Janny.

Proses yang sama terjadi di Provinsi Maluku. Sebagai tuan rumah Pesparani, tim audisi sudah selesai menyeleksi. Saat ini Maluku sudah sampai pada tahap latihan. Pastor Emmanuel Do selaku tim penyeleksi mengatakan proses penyeleksian ini dilakukan di paroki-paroki di kota Ambon dan sekitarnya. Dari hasil seleksi didapatkan 250 peserta yang sudah siap untuk berlatih. “Audisi peserta Pesparani Provinsi Maluku sudah selesai. Kini saatnya kita menata peserta paduan suara ini, agar dapat memberikan yang terbaik untuk Provinsi Maluku-Keuskupan Amboina, dan terlebih untuk kemuliaan Tuhan.”

Ketua Umum LP3KD Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Fransiskus Salem menegaskan, kehadiran LP3K ini menjadi “obat” yang menyembuhkan rasa kerinduan umat Katolik. Selama ini, di NTT terdapat banyak musisi baik imam maupun awam, yang kebanyakan menjadi pelatih Pesparawi. Mantan Sekda NTT ini mengatakan, begitu Surat Keputusan Gubernur NTT untuk pembentukkan LP3K Provinsi NTT keluar, para anggota langsung bekerja. LP3KD NTT bahkan mencanangkan Pesparani tingkat kabupaten, yang seyogyanya akan dilaksanakan pada tanggal 24-27 Mei mendatang.

Pesparani Kedua
Sementara itu, Ketua Umum LP3KD Provinsi Papua Barat, Robert Hammar mengatakan 88 anggota LP3KD Papua Barat sudah dilantik oleh Gubernur Dominggus Mandacan. Prosesnya saat ini sudah sampai tahap seleksi para peserta. Kendala utama adalah wilayah yang jauh. Meski demikian, Hammar berharap, agar setiap orang bisa memberikan kontribusi sesuai talenta masing-masing.

Ia menambahkan, di Kabupaten Fakfak, audisi terkendala soal ketersediaan peserta dari paroki-paroki, mengingat jarak yang jauh. “Ini tantangan riil yang sementara dihadapi oleh tim audisi di Papua Barat.”

Sedangkan di Provinsi Papua, Ketua Umum LP3KD Papua, Fransiskus Xaverius Motte mengatakan, beberapa daerah di Papua yang sudah pasti terlibat yaitu Kabupaten Jayapura, Merauke, Asmat, Pegunungan Bintang, Biak, dan Timika. Meski baru beberapa kabupaten, Fransiskus meyakini semua 29 kabupaten dan kota di Papua akan terlibat. “Provinsi Papua akan menyewa satu kapal untuk seribu kontingen berangkat ke Maluku. Saya juga berharap Pesparani kedua nanti diadakan di Papua karena provinsi kami sangat siap,” jawab Fransikus yakin.

Pengembangan Iman
Di Jambi, Surat Keterangan (SK) Gubernur belum ditandatangani. Ketua Umum LP3KD Jambi Kasianus Telaumbanua menjelaskan semua anggota sepakat agar SK tidak ditandatangani oleh Gubernur yang sedang menghadapi masalah hukum. Meski begitu, LP3KD tetap menjalankan tugas mereka. Di wilayah ini audisi akan dilangsungkan pada bulan April. “Kita sejak Agustus tahun lalu sudah membentuk panitia dan sudah diajukan kepada Gubernur. Sementara SK dari Mgr Aloysius Sudarso sudah keluar pada 10 Februari lalu,” ujar Hakim Tinggi di PT Jambi ini.

Di Provinsi Kalimantan Timur ada enam kabupaten dan tiga kotamadya tapi LP3KD belum seluruhnya terbentuk. Pastor Wilfridus Samdirgawijaya mengatakan mengingat waktu persiapan yang singkat, peserta yang akan dikirim berasal dari kelompok PS yang selama ini sudah ada. Pastor Wilfridus menjelaskan Pesparani adalah pesta umat Katolik seluruh Indonesia, ini bukan hura-hura tapi perayaan persaudaraan. “Kami hadir ingin berjumpa dengan saudara dari derah lain. Seperti arisan keluarga yang penting berkumpul bersama.”

Pastor Sumardiyo Adipranoto selaku Ketua LP3KD Banten mengatakan, Provinsi Banten masih menunggu pengesahan SK pembentukan LP3KD. Provinsi Banten terdiri dari 15 paroki, dua masuk dalam Keuskupan Bogor dan 13 Keuskupan Agung Jakarta. “Kami seluruh anggota LP3KD akan melakukan sosialisasi ke paroki-paroki. Kita akan meminta dukungan moril dan materil.”

Pesan Pesparani sebagai event persaudaraan juga disampaikan Uskup Agung Jakarta Mgr Ignatius Suharyo saat bertemu dengan anggota LP3KN Nasional. Mgr Suharyo berharap Pesparani menjadi upaya pengembangan iman umat yang sangat mulia. Ia mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang mendukung penyelenggaraan Pesparani. “Kerja sama hierarki, pemerintah, dan masyarakat ini merupakan tiga pilar yang luar biasa,” ujar uskup yang menjadi pengarah LP3KN ini.

Yusti H. Wuarmanuk

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini