HIDUPKATOLIK.com – Paus Fransiskus telah mengangkat Mgr Paulinus Yan Olla MSF (55 tahun) menjadi Uskup Tanjung Selor, Kalimantan Utara pada Kamis, 22/2/2018. Ia menggantikan Mgr Yustinus Harjosusanto MSF yang ditetapkan Paus menjadi Uskup Agung Samarinda, Kalimantan Timur pada Senin, 16/2/2015. Keuskupan Tanjung Selor adalah salah satu dari tiga keuskupan sufragan Keuskupan Agung Samarinda. Upacara tahbisan Mgr Paulinus akan diselenggarakan pada Sabtu, 5/5/2018.
Melalui kolom ini, kita sampaikan ucapkan selamat kepada uskup baru dan seluruh umat Keuskupan Tanjung Selor. Sebagai bagian dari Gereja, kita ikut merasakan kebahagiaan umat Tanjung Selor. Kita pun ikut mendoakan uskup baru agar mampu menjalankan tugas utamanya sebagai gembala yang baik di wilayah Kalimantan Utara dan satu kabupaten di Kalimantan Timur.
Keuskupan Tanjung Selor tergolong muda dalam ‘peta’ Gereja Katolik Indonesia. Keuskupan ini didirikan oleh Paus Yohanes Paulus II pada 2002 dan mengangkat Mgr Harjosusanto sebagai uskup pertama. Mgr Paulinus adalah uskup kedua dalam kurun waktu 16 tahun ini. Ketika Uskup Harjosusanto ditahbiskan tahun 2002, jumlah umat Katolik di Keuskupan Tanjung Selor sekitar 25.000 jiwa.
Sedangkan pada tahbisan uskup kedua ini, jumlah itu meningkat tajam, menjadi sekitar 53.000 jiwa. Saat ini sudah ada sebelas imam diosesan (dua di antaranya inkardinasi). Umat tersebar di 15 paroki yang berada di wilayah Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) dan Kabupaten Berau di Provinsi Kalimantan Timur. Pesatnya pertumbuhan umat Katolik di kawasan ini lebih-lebih karena kedatangan penduduk (Katolik) dari pelbagai daerah yang mengadu nasib di perkebunan-perkebunan dan perusahaan-perusahaan di sana.
Sebagai daerah yang baru dimekarkan dari segi kepemerintahan, Tanjung Selor tengah bertumbuh dalam bidang ekonomi, sosial, politik, keamanan, dan lainlain. Derasnya arus kedatangan warga baru ke kawasan ini tentu membutuhkan intensitas pastoral migran dan perantau.
Faktor demografi yang berubah secara signifikan tentu saja berdampak pada hubungan antara penduduk setempat dan ribuan pendatang. Karena itu, membangun relasi, komunikasi, dan persaudaraan sejati dengan semua pihak lintas agama, suku, ras, golongan tetap menjadi tantangan pastoral ke depan.
Saat datang pertama kali sebagai Uskup Terpilih ke Tanjung Selor, Mgr Paulinus mengatakan ingin terlebih dahulu bertemu, menjalin dialog, dan mendengarkan masukan dari semua pihak untuk merancang arah dasar pastoral Keuskupan Tanjung Selor. Karena, seluruh umat Keuskupan Tanjung Selor pastilah menaruh harapan besar di bahu uskup baru ini.
Semoga kehadiran uskup baru membawa suka cita dan harapan bagi semua orang, terutama yang miskin dan terlantar di Keuskupan Tanjung Selor. Selamat malayani, Mgr Paulinus!
Redaksi