Baca, Bandingkan, dan Periksa Sumber Berita

144
Ignatius Haryanto memaparkan materi literasi media. [HIDUP/Willy Matrona]

HIDUPKATOLIK.com – Hoax menimbulkan sekat, perpecahan, keresahan, dan konflik di masyarakat. Hoax juga dipakai oleh kelompok-kelompok radikal untuk melakukan propaganda.

Demikian pendapat wartawan Kompas.com, J. Heru Margianto, dalam dialog dan pelatihan literasi media, di Gedung Karya Pastoral Paroki St Bartolomeus, Taman Galaxi, Bekasi, 21/4.

Arus informasi yang lebih cepat saat ini, lanjut Heru, tidak diimbangi dengan literasi masyarakat. Akibatnya, hoax menyebar dengan mudah. Menurutnya, literasi media
sebetulnya sangat membantu masyarakat agar cerdas menggunakan media sosial.

Peneliti Senior Lembaga Studi Pers dan Pembangunan (LSPP) Ignatius Haryanto mengungkapkan, di tengah krisis literasi, tiba-tiba muncul era digital yang begitu cepat, akibatnya arus informasi sulit dibendung.

Ia menekankan pentingnya sikap selektif dan kritis dalam melawan hoax. Selain itu perlu membangun budaya literasi. “Salah satu cara untuk menerapkan konsep literasi media adalah dengan membaca sumber berita, kemudian membandingkan sumber informasi tersebut ke sumber lain, untuk memeriksa kebenarannya,” sarannya.

Langkah penting melawan hoax, tambah Ignatius, dengan ikut terlibat dalam penyebaran
berita tersebut. Usahakan agar berita hoax berhenti dan putus di tangan kita sehingga tidak akan tersebar kemana-mana.

Sementara Ketua Forum Komsos Dekenat Bekasi Lorensius Hari Wibowo menjelaskan,
acara tersebut merupakan bentuk sosialisasi kepada umat agar peka dengan berbagai
berita bohong yang ramai beredar belakangan ini.

Willy Matrona

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini