Agama Tidak Perlu Dibela

426
Para peserta dialog kebangsaan. [HIDUP/Gabriel Dinda Andari]

HIDUPKATOLIK.comAura kebhinnekaan menyelimuti aula kampus Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Nahdlatul Ulama, Tangerang, Minggu, 18/3. Beberapa diantaranya memakai baju bertuliskan Ansor NU.

Di depan aula, terpampang backdrop Dialog Kebangsaan “Kebhinnekaan dalam Dinamika Politik”. Acara tersebut merupakan kerja sama Paroki St Agustinus Karawaci dengan Pengurus Anak Cabang (PAC) Ansor Kota Tangerang dan para tokoh lintas agama.

Sekretaris Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tangerang, K. H. Arif Hidayat mempertanyakan, mengapa isu SARA begitu laku di Indonesia. Menurutnya, agama tidak perlu dibela, yang justru harus dipertahankan adalah negeri ini, bangsa Indonesia. “Mari kita sama-sama membangun negeri ini.”

Perwakilan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Rafael Udik Hermanto berpendapat, isu SARA digodok untuk kepentingan politik. Kebhinnekaan dipakai untuk komoditas politik. Agama, sarannya, seharusnya berfungsi untuk memberikan arahan beretika politik dengan baik untuk kesejahteraan seluruh masyarakat.”

Tokoh agama Buddha Romo Harmanto mengungkapkan, bangsa Indonesia adalah bangsa majemuk, namun memiliki hak dan kewajiban serta kesempatan yang sama dalam pesta demokrasi. Acara ini juga diisi dengan penampilan paduan suara OMK Gereja St Agustinus.

 

Gabriel Dinda Andari

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini