Pembentukan Paguyuban Guru dan Dosen

371
Anggota Paguyuban Guru dan Dosen Paroki MBK.
[HIDUP/Hermina Wulohering]

HIDUPKATOLIK.com – Pastor Alfonsus Arpol Manik O.Carm membuka Deklarasi Paguyuban Guru dan Dosen (PGD) Paroki Tomang Gereja Maria Bunda Karmel (MBK) dengan renungan. Pastor Alfons mengajak sekitar 50 pendidik yang hadir untuk bersama menjadi guru yang belajar dari Yesus, Sang Guru Sejati. Ia mengatakan menjadi guru harus mampu mengantarkan murid-muridnya kepada Yesus. “Guru dan dosen Katolik harus tetap berdiri teguh memegang prinsip di tengah persimpangan. Bukan hanya menjadi baik dan berguna untuk diri sendiri tetapi yang utama adalah bagi siswa-siswi yang dipercayakan bagi kita,” kata Pastor Alfons di Auditorium MBK, Jakarta Barat, Sabtu, 14/4.

Paguyuban itu diinisiasi Seksi Pendidikan Paroki. Harapannya, terang Ketua Seksi Pendidikan Chris Rahadi, paguyuban ini dapat membantu paroki mengadakan dan mengemas kegiatan, terutama untuk para pendidik. Dengan begitu, pelayanan untuk mereka tepat sasar dan sesuai dengan kebutuhan.

Data terakhir Paroki Tomang mencatat ada sekitar 300 guru dan dosen berdomisili di 13 wilayah dan satu stasi. Pada kesempatan itu hadir Rektor Universitas Tarumanegara Agustinus Purna Irawan.

Agustinus mengatakan paguyuban ini adalah media berdiskusi dan mencari solusi untuk permasalahan guru dan dosen yang sangat banyak dan riil di lapangan. “Kita butuh solusi eksternal dan jaringan mengadvokasi. Mulai dari sini kita bangun jaringan itu,” katanya.

Paguyuban ini juga, menurutnya, dapat dijadikan tempat berdiskusi bagaimana meneruskan pesan Gereja, terutama bagi kaum guru dan dosen yang mengajar di lingkungan non Katolik. “Berada di ladang non Katolik bisa melakukan pewartaan dengan menjiwai Kekatolikan kita saat mengajar,” ujar Agustinus.

Hermina Wulohering

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini