Nilai Pancasila di Layar Lebar

590
Audiensi sutradara sekaligus produser film Lima Lola Amaria dengan Mgr Suharyo.
[HIDUP/Antonius Bilandoro]

HIDUPKATOLIK.com – Nilai kebhinnekaan akan diangkat dalam film layar lebar jelang hari kelahiran Pancasila.

Ada sebuah keluarga yang memiliki tiga anak dan satu asisten rumah tangga. Pada suatu saat keluarga itu mengalami duka cita. Sang ibu meninggal. Perbedaan agama di antara para penghuni rumah kerap melahirkan aneka perdebatan. Meski demikian nilai-nilai Pancasila yang tertanam kuat menjadi suatu prinsip yang membuahkan toleransi meski hidup tak selalu berjalan harmonis.

Kepingan kisah film yang disutradarai Lola Amaria bersama keempat rekannya dapat dinikmati di bioskop di seluruh Indonesia akhir Mei tahun ini. Peluncuran film itu berdekatan dengan hari kelahiran Pancasila tanggal 1 Juni. Lola menyampaikan film berjudul Lima ini menceritakan nilai-nilai Pancasila yang mendasari sikap dan perilaku sebuah keluarga.

Pendapat itu disampaikan Lola ketika beraudiensi dengan Uskup Agung Jakarta Mgr Ignatius Suharyo di Wisma Keuskupan Agung Jakarta, Jakarta Pusat, Kamis, 5/4. Pada kesempatan itu Mgr Suharyo didampingi Ketua Komisi Komunikasi Sosial KAJ Pastor M. Harry Sulistyo. Hadir pula Sekretaris Jenderal Forum Nasional Bhinneka Tunggal Ika (Fornas Bhinneka) Taufan Hunneman, Ketua Persekutuan Doa Usahawan Katolik Indonesia (Perduki) Anthony Taniharto, Ketua II Profesional dan Usahawan Katolik (PUKAT) KAJ Setya Handoyo Singgih, dan Ketua Umum Vox Point Indonesia (VPI) Yohanes Handoyo Budhisejati.

Nilai-nilai Pancasila yang diangkat dalam film tersebut, kata Mgr Suharyo, senafas dengan gerakan KAJ yang membumikan butir-butir Pancasila dalam hidup bermasyarakat dan bernegara. Gerakan itu, lanjut Mgr Suharyo, sudah dimulai sejak empat tahun lalu. Tahun ini, KAJ menjadikan sebagai Tahun Persatuan dengan mengusung tema “Amalkan Pancasila: Kita Bhinneka, Kita Indonesia”.

Perihal dukungan yang diharapkan oleh tim poduksi film tersebut, Mgr Suharyo mengatakan akan membantu. “Mungkin baik kalau teman-teman dari sekolah negeri juga dihimbau nonton pada jam tayang tertentu. Secara teknis akan dibentuk suatu tim bersama dengan komunitas Bhinneka,” saran Mgr Suharyo.

Sementara Huneman berharap nilai-nilai Pancasila yang divisualisasikan dalam film layar lebar tersebut hendaknya dapat menjadi tontonan dan tuntunan umat Katolik.

Antonius Bilandoro

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini