Prajurit Gereja dan Tanah Air

746

HIDUPKATOLIK.com – Berlandaskan ajaran Katolik, Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) bertekad untuk membela Tanah Air. Berikut adalah gambaran singkat organisasi berbasis kampus ini.

Hasil Fusi
Berdiri pada 25 Mei 1947, bertepatan dengan Hari Raya Pentakosta. Sebelumnya, PMKRI merupakan hasil fusi antara Perserikatan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia Yogyakarta dengan Federasi Katholieke Studenten Vereniging (KSV).

Penentuan hari lahir PMKRI tak terlepas dari jasa Uskup Tituler Danaba waktu itu, Mgr Albert Soegijapranata SJ. Mgr Soegija-lah yang menyarankan tanggal tersebut. Alasannya, sebagai simbol turunnya Roh Kudus kepada para mahasiswa Katolik untuk berkumpul dan berjuang dengan landasan ajaran Katolik, membela, mempertahankan, dan mengisi kemerdekaan Indonesia. Kelak, pada 3 Juni 1961, Takhta Suci menujuk Mgr Soegija sebagai Uskup Agung Semarang.

Keanggotaan
Semua mahasiswa berkewarganegaraan Indonesia berhak menjadi anggota PMKRI, termasuk bukan Katolik asalkan tak merangkap sebagai anggota dan fungsionaris ormas lain. Berdasarkan Anggaran Dasar PMKRI pasal 7, keanggotaan terdiri dari: anggota biasa mahasiswa aktif S0 dan S1), kehormatan (berjasa bagi PMKRI), penyatu (alumni PMKRI), dan penyokong (memberi sokongan tetap berupa uang atau hak).

Jaringan
Dalam negeri:
Kelompok Cipayung (Himpunan Mahasiswa Islam/HMI, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia/PMII, Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia/GMNI, Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia/GMKI), Forum Kebangsaan Pemuda Indonesia/FKPI (PMII, GMNI, GMKI, Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama/IPNU, Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama/ IPPNU, Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia/GAMKI, Generasi Muda Buddha Indonesia/GEMABUDHI, Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia/KMHDI, Pemuda Demokrat), Komite Independen Pemantau Pemilu/KIPP, Komite Nasional Pemuda Indonesia/KNPI, dan Organisasi Non Pemerintah untuk perubahan konstitusi.

Luar Negeri: bergabung dalam International Movement of Catholic Student/IMCS dan menjalin hubungan dengan World Student Christian Federation/WSCF, serta International Young Christian Student/IYCS.

Atribut
Baret Merah:

Melambangkan kewibawaan, keberanian dan tekad yang besar. Topi yang biasa dikenakan oleh tentara ini juga berarti anggota PMKRI ingin menjadi prajurit Gereja dan Tanah Air.
Bol:
Melambangkan dunia. Warna kuning melambangkan Gereja Katolik.
Emblim:
Merupakan kekhasan dan kebanggaan.
Gordon:
Melambangkan kebesaran. Orang yang mengenakan benda itu sedang memangku jabatan tertentu di PMKRI.
Jas Merah:
Bermakna kesetaraan dan keperwiraan.
Medali:
Lambang Kehormatan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini