Pelayanan Kesehatan Mengikis Tembok Perbedaan

271
Ratna memeriksa suhu tubuh pasien.
[Foto:PKKC]

HIDUPKATOLIK.com – Sinar matahari pada pada Ibadat Jumat Agung, 30/3 terasa amat terik. Gereja Paroki Keluarga Kudus Cibinong (PKKC) tampak penuh sesak. Alat pendingin dan kipas yang disediakan Panitia Paskah seolah tak cukup mengurangi kegerahan jemaat. Tak ayal, banyak di antara mereka mengeluh pusing akibat kondisi demikian. Hingga beberapa umat dilarikan ke ruang kesehatan untuk mendapatkan perawatan.

Ruang Kesehatan Paroki Keluarga Kudus Cibinong.
[Hidup/FeliciaPH]
Senyum manis dari kedua gadis berjilbab merah menyambut kedatangan umat yang sakit. Sedari siang, Ratna Wulandari (23) dan Dian Mutianti (22) telah menyiapkan obat dan peralatan medis di ruang kesehatan PKKC. Mereka adalah perawat yang dikirimkan RS Bina Husada untuk membantu melayani di ruang kesehatan.

Awalnya, mereka mengaku takut bertugas di gereja. “Saya takut ditolak ketika datang ke Gereja. Banyak orang memandangi kami,” tutur Dian.

Dian dan Ratna bersama umat PKKC.
[Hidup/FeliciaPH]
Tetapi, ketakutan mereka perlahan sirna. Banyak umat yang memberi senyuman. Sapaan hangat pun mereka terima. “Saya senang ikut acara di Gereja. Orangnya ternyata baik dan ramah,” ungkap Ratna yang baru lima bulan menjadi perawat.

Ratna juga bersyukur bisa memiliki kesempatan mengenal agama lain. Ia mengaku jarang bergaul dengan umat beda agama. Ia mengungkapkan, “menyenangkan sekali bisa berbaur dengan orang gereja. Nambah pengalaman.”

Dian memeriksa obat yang akan diberikan.
[Hidup/FeliciaPH]
Dian pun menimpali, “Iya, seru banget, bisa tau beragam kepercayaan. Klo disuruh bertugas ke gereja lagi, saya mau!”

Felicia Permata Hanggu

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini