Dialog Kebangsaan: Kebhinnekaan dalam Dinamika Politik

340
Para peserta, Pembicara serta Panitia berfoto bersama seusai acara Dialog Kebangsaan: Kebhinekaan dalam Dinamika Politik

HIDUPKATOLIK.com – PAROKI Karawaci, Gereja St. Agustinus bekerjasama dengan Pengurus Anak Cabang (PAC) Ansor Kota Tangerang dan para tokoh lintas agama mengadakan dialog kebangsaan dengan tema “Kebhinnekaan dalam Dinamika Politik”.

Acara diadakan di aula kampus Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Nahdlatul Ulama (STISNU) Nusantara Tangerang pada Minggu, 18/3. Tiga pembicara hadir dalam acara tersebut: Sekretaris Fatwa MUI Kota Tangerang sekaligus  Dosen Sekolah Tinggi STISNU Nusantara dan Penyair Sufistik, K.H. Arif Hidayat, perwakilan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Rafael Udik Yunianto, perwakilan FKUB dan tokoh agama Buddha Romo Harmanto. Sekjen PAC Ansor Tangerang, Mulyadi, menjadi moderator dialog.

Acara Dialog Kebangsaan: Kebhinekaan dalam Dinamika Politik yang bertempat di Aula Kampus STISNU Nusantara Tangerang, Minggu (18/3)

K.H. Arif Hidayat yang juga Katib Syuriah PCNU Tangerang mempertanyakan, mengapa isu SARA begitu laku di Indonesia. “Agama tidak perlu dibela, yang justru harus dipertahankan adalah negeri ini, bangsa Indonesia.”

Rafael Udik Hermanto berpendapat serupa. “SARA digodok untuk kepentingan politik. Kebhinnekaan dipakai untuk komoditas politik. Agama berfungsi untuk memberikan arahan bagaimana beretika politik dengan baik untuk kesejahteraan seluruh masyarakat.”

Romo Harmanto mengungkapkan, bangsa Indonesia adalah bangsa majemuk, berbeda-beda, namun memiliki hak dan kewajiban serta kesempatan yang sama dalam pesta demokrasi. “Kita harus berperan aktif dalam pembangunan sesuai peran masing-masing.”

Selain dialog, acara diisi dengan penampilan paduan suara OMK Paroki Karawaci Gereja St Agustinus yang mengenakan pakaian tradisional berbagai daerah.

Gabriel Dinda

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini