Doa, Voting, dan Bebas Bicara dengan Paus

198
Umat Mendoakan: Umat menggelar doa di Piazza San Pietro sehari sebelum pembukaan Sinode Keluarga.
[www.catholicsun.org]

HIDUPKATOLIK.com – Ada berbagai kisah yang terjadi menjelang dan selama Sinode Luar Biasa ini berlangsung. Berikut ini adalah pernak-pernik yang turut mewarnai Sinode ini.

• Ribuan umat di berbagai belahan dunia menyertai para Bapa Sinode dengan doa. Sehari sebelum Sinode dibuka, umat Keuskupan Roma menggelar doa di Piazza San Pietro. Di sejumlah tempat ziarah, seperti di Basilica dell’ Annunciazione a Nazareth di Tanah Suci, Basilica della Santa Casa di Loreto di Italia, Santuario della Sacra Famiglia di Barcellona, Spanyol, umat juga menggelar doa bersama. Di Basilica Santa Maggiore, Roma, tempat ketiga reliqui selanjutnya disimpan selama Sinode berjalan, diselenggarakan doa Rosario dan doa khusus untuk Sinode.

• Selama Sinode berlangsung, Paus Fransiskus selalu hadir di ruang sidang setengah jam sebelum pertemuan dimulai. Ia mendatangi para peserta Sinode dan menyalami mereka satu per satu. Ia juga ikut snack bersama para Bapa Sinode saat istirahat. “Jadi kalau mau salaman setiap hari dengan Paus ya tinggal datangi saja. Kami juga punya kesempatan untuk mengobrol santai dengan beliau,” kata Mgr Suharyo.

• Selama Sinode, Paus Fransiskus selalu hadir di ruang sidang. Ia tidak memberi komentar atau tanggapan apapun selama Sinode berlangsung. Ia hanya duduk diam, mendengarkan intervensi ataupun usulan dari Bapa-bapa Sinode. Ia hanya membuat catatan-catatan di kertas kecil yang kemudian diberikan kepada sekretarisnya.

• Alice Heinzen bercerita dalam Sinode bahwa sebelum berangkat ia bertemu dengan seorang anak kecil. Kepadanya Alice mengatakan bahwa ia akan bertemu Paus Fransiskus. Anak itu terbelalak. Lantas, Alice bertanya, “adakah sesuatu yang harus saya katakan ke pada Paus?” Anak itu menjawab: “Baik. Kamu dapat mengatakan bahwa orang tuaku bercerai. Saya tinggal satu minggu dengan ibuku, satu minggu lain dengan ayahku. Ibuku memiliki pacar baru, ayahku memiliki istri baru”.

• Dokumen akhir sinode, Relatio Synodi, memuat 62 nomor. Usai melewati voting selama satu jam, sebanyak 59 nomor mendapat voting 2/3 suara mayoritas qualitatif. Ada tiga nomor yang mendapat mayoritas absolut saja. Dokumen ini dipublikasikan secara integral dengan hasil voting pada setiap nomor. Jumlah Bapa Sinode yang hadir saat itu¬183 orang. Pencapaian suara minimal untuk mayoritas qualitatif adalah 123.

• Dokumen ini bukan dogma, ini merupakan dasar refleksi lebih lanjut untuk Sinode selanjutnya 4 – 25 Oktober 2015 “Panggilan dan Misi Keluarga dalam Gereja dan Dunia Kontemporer”.

Yohanes Risdiyanto MSF

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini