HIDUPKATOLIK.com – MENINGKATKAN GIZI MASYARAKAT DENGAN KELOR
Bertepatan dengan Hari Pangan Sedunia (HPS), Guru dan Karyawan SD Tarakanita 5 dan SMP Tarakanita 4 Rawamangun, merealisasikan program pemberdayaan masyarakarat berupa penyuluhan tetang pemanfaatan dan pengolahan kelor sebagai peningkatan gizi keluarga sekaligus penanaman 300 bibit kelor di Kampung Penas Tanggul RT 15, RW 02, Cipinang Besar Selatan, Jatinegara, Jakarta Timur, 27/10.
Kegiatan tersebut dikoordinir oleh Paula Ruliyati Puji Lestari (Kepala Sekolah SD Tarakanita 5) dan Chistina Martini (Kepala Sekolah SMP Tarakanita 4), mereka berkolaborasi dengan Forum Komunikasi Kerjasama Sekolah Keluarga dan Masyarakat (FKKSKM) SD dan SMP Tarakanita Rawamangun, Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA) yang diketuai oleh Azas Tigor Nainggolan yang membina Kampung Penas Tanggul menjadi kampung Tanpa Rokok, Divisi Lingkungan Hidup Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) yang diketuai oleh Lucia Mona Hartari yang membina warga tersebut dengan berbagai keterampilan daur ulang, Dinas Lingkungan Hidup Propinsi DKI Jakarta yang dikepalai oleh Isnawa Adji dan aparat setempat, yakni Fatudin, ketua RT 15, mereka turut hadir dan berpartisipasi.
Adapun warga yang hadir dan mengikuti kegiatan tersebut antara lain; Warga Kampung Penas Tanggul yang lebih dikenal dengan Kampung Warna Warni dengan jumlah Kepala Keluarga (KK) di RT 15 adalah 120 KK dan 75 anak, sedangkan warga RT 14 sebanyak 5 KK dan 5 anak, selain itu perwakilan dari warga Cililitan ada 5 KK dan 5 anak, warga Kebon Pala ada 5 KK dan 5 anak, warga Halim ada 5 KK dan 5 anak, Warga Koja ada 5 KK dan 5 anak, warga Petukangan ada 5 KK dan 5 anak, Warga Rorotan ada 5 KK dan 5 anak, warga Pinus Elok ada 5 KK dan 5 anak, warga Rusun CBS ada 5 KK dan 5 anak.
Warga yang mengikuti kegiatan ini sangat antusias mendengarkan penyuluhan oleh Ruly, Kepala SD Tarakanita 5. Hari Pangan Sedunia menurutnya ini menjadi sarana yang efektif untuk mengenalkan kepada masyarakat, terutama masyarakat yang memang perlu dibantu dalam hal “gaya hidup”.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa salah satu alternatif bahan pangan lokal yang penuh dengan kandungan gizi yang dapat dikembangkan dalam keanekaragaman pangan adalah Tanaman Kelor. Berdasarkan pengalaman membaca buku PERMAKULTUR (Pemulihan dan Pengembangan Masyarakat Secara Berkelanjutan) yang diterbitkan oleh IDEP Foundation, Ruly mengetahui lebih banyak manfaat kelor.
Daun kelor, dikenal juga dengan Moringa Oleifera adalah salah satu makanan super yang paling lengkap, mengandung banyak kadar nutrisi yang tinggi seperti vitamin A, vitamin C, vitamin B, mineral kalsium, zat besi, kalium dan protein serta mengandung lebih dari 40 antioksidan, tidak sekedar nutrisi tetapi juga manfaat terhadap pencegahan berbagai penyakit, pungkasnya.
Berkaitan dengan itu maka ketika KAJ meluncurkan tema “Makin Begizi, Hidup Makin Berkualitas, ia merasa sangat tepat untuk budidaya tanaman kelor dengan memanfaatkan lahan pekarangan untuk membangun kedaulatan pangan keluarga (rumah tangga).
Setelah penyuluhan, masyarakat diajak untuk menanam bibit tanaman kelor di setiap pekarangan rumah. Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI memberi 20 karung media tanam dan pupuk, dan Dinas LH DKI berjanji akan mengirim lagi media tanam dan pupuk, tegas Isnawa.
Dari Kegiatan ini Ruly, berharap keluarga dan anak-anak kampung Penas Tanggul dan perwakilan yang ikut penyuluhan ini, dapat merubah pola gaya hidup yang instan, yang menkonsumsi makanan-makanan yang tidak sehat yang mengandung Monosodium Glutamat (MSG)/penyedap rasa buatan, pengawet, pewarna yang bukan makanan dan sebagainya untuk menjadi gaya hidup yang memilih hidup sehat, hidup lebih berkualitas dengan tanaman kelor yang ditanam di halaman sendiri dan itu bisa sangat bermanfaat meningkatkan gizi keluarga.
Upaya kegiatan ini, akan ditindaklanjuti pihak Sekolah Tarakanita setiap satu bulan sekali akan mengadakan kunjungan ke warga Penas Tanggul, melihat tanaman kelor yang ditanam warga, mengganti tanaman kelor yang mati serta akan mengajari warga membuat makanan dari bahan kelor.
Kegiatan diakhiri dengan ramah tamah, menyantap makanan serba kelor (aneka makanan dan minuman), pembagian bantuan buku, alat tulis dan alat gambar untuk anak-anak.
Sr Stella Maria HK
(ab)