HIDUPKATOLIK.COM – Mengacu pada nota yang ditanda-tangani oleh General Manager Angkasa Pura I airport, bandar udara I Gusti Ngurah Rai, Yanus Suprayogi pada tanggal 27 November 2017 menyebutkan dalam suratnya (diterjemahkan dari bahasa Inggris):
- sehubungan dengan debu vulkanik (akibat dari letusan) Gunung Agung di wilayah Karangasem, Bali, maka bandara I Gusti Ngurah Rai ditutup pada tanggal 27 November 2017 pukul 07.15 WITA hingga 28 November pukul 07.00 WITA.
- dengan kondisi tersebut, semua jadwal penerbangan (kedatangan/ keberangkatan) dari bandara I Gusti Ngurah Rai akan dibatalkan hingga pemberitahuan lebih lanjut.
Juga ditegaskan oleh Kepala Humas PT. Angkasa Pura I Ngurah Rai, Bali , Arie Ahsanurrohim, “Bandara close jam 07.00 Wita hari ini sampai pukul 07.00 Wita besok,” ujar Arie, Senin pagi. Keputusan ini dituangkan dalam Notam A4242/17 NOTAMN AD CLSD DUE TO AGUNG VOLCANIC ASH, CREATED: 26 Nov 2017 23:15:00 (dilansir dari warta Kompas online pagi ini).
Menurut Arie, partikel abu sangat tipis pada pengamatan di Bandara Ngurah Rai pukul 05.30 Wita. Namun, ruang udara tertutup abu vulkanik sehingga otoritas penerbangan mengambil keputusan bandara ditutup selama 18 jam.
“Secara visual di bandara abunya tipis, tapi di ruang udara abu vulkanik sangat tebal,” kata Arie. Sebelum penutupan, sejumlah maskapai penerbangan telah membatalkan penerbangannya.
Pantauan aktivitas Gunung Agung pada Senin pagi menunjukkan, angin bertiup lemah ke arah timur dan selatan membawa serta partikel abu vulkanik. Letak Bandara Ngurah Rai memang berada di arah barat daya Gunung Agung. Namun, embusan abu menutupi langit bagian timur Bali yang merupakan ruang terbang pesawat baik dari maupun menuju Bandara Ngurah Rai.
Informasi lebih lengkap terkait status aktivitas Gunung Agung dapat mengunjungi tautan berikut https://magma.vsi.esdm.go.id/.