HIDUPKATOLIK.COM – Tanggal 8-10 November 2017 adalah hari-hari yang sibuk sekaligus bersejarah bagi sedikitnya 35 orang mahasiswa Sekolah Tinggi Pastoral (STP) Dian Mandala Gunugsitoli Keuskupan Sibolga. Mahasiswa semester V ini dilatih dan dipersiapkan untuk menjadi pendamping Remaja Katolik (Remaka). Pelatiha ini dilaksanakan oleh tim dari Karya Kepausan Indonesia (KKI) Keuskupan Sibolga bekerja sama dengan lembaga pendidikan tinggi STP Dian Mandala. Dalam pelatihan kali ini, KKI Keuskupan Sibolga dibantu oleh 10 orang mahasiswa senior sebagai satu tim. Ada banyak hal yang disampaikan dalam materi ini. Para mahasiswa diberi penyadaran akan psikologi remaja, bahaya narkoba dan metode pendampingan remaja.
Menurut direktur diosesan (Dirdios) KKI Keuskupan Sibolga, Sr. Dominika Nababan, OSF, kegiatan ini telah menjadi agenda tahunan KKI Keuskupan Sibolga. Pelatihan yang dilaksanakan tahun ini adalah angkatan IV sejak dimulai pada tahun 2014. Kerja sama dalam pembinaan ini dirasa sangat perlu guna menciptakan agen-agen pastoral awam yang terampil, berwawasan luas dan handal dalam pembangunan Gereja. Para calon agen pastoral awam ini perlu dibina dan dipersiapkan. Hal itu bukan menjadi tanggung jawab lembaga pendidikan saja melainkan semua pihak terkait, termasuk KKI. Menurut beliau, para mahasiswa maupun alumni telah memberikan kontribusi yang sangat bernilai dalam pendampingan anak-anak dan remaja Katolik khususnya di Keuskupan Sibolga.
Ketua STP Dian Mandala, P. Fransiskus Sinaga, Pr menganfirmasi pendapat Dirdios KKI tersebut. Dalam bimbingannya, beliau mengatakan bahwa para mahasiswa tidak cukup mengandalkan penegtahuan yang di dapat dari bangku kuliah saja. Pelatihan untuk peningkatan keterampilan seperti ini juga ikut membentuk karakter mahasiswa yang perpengetahuan, berwawasan luas dan terampil mewarta. Beliau berterimakasih kepada KKI yang telah memberi sumbangan berharga bagi mahasiswa. Beliau berharap kelak para mahasiswa ini bisa membawa pembaharuan dalam Gereja Keuskupan Sibolga maupun Gereja Universal. Pembaharuan itu dimulai dengan pembinaan iman bagi anak-anak dan remaja.
Para mahasiswa semester V merasa senang dengan pelatihan ini. Ha itu diungkapkan oleh seorang mahasiwa, Sanauli Megawati Samosir. Sanauli mengakui bahwa pelatihan pendampingan remaja ini perlu untuk meningkatkan kualitas dan keterampilan mahasiswa. Ia berharap dengan adanya pelatihan seperti ini mereka akan menjadi agen-agen pastoral awam yang tidak kalah saing dengan para klerus. Lebih dari itu, ia berharap agar ke depan mereka bisa memberi yang terbaik untuk Gereja. Pelatihan seperti ini juga membantu para mahasiswa untuk mempersiapkan diri menjadi misionaris awam. Salam misioner… (Yulius Solakhomi Wau – Mahasiswa STP Dian Mandala)