HIDUPKATOLIK.COM – SATUAN Brigade Mobil (Brimob) Polres Pangkalpinang dan tentara dari Kodim Bukit Intan berjaga-jaga di halaman Gereja Paroki St Bernadeth Pangkalpinang. Mereka menyisir luar dalam Gereja Paroki pemekaran dari Paroki Katedral Pangkalpinang ini. Beberapa anjing pelacak jenis bulldog tampak diikutsertakan pasukan elit kepolisian itu. “Pak, parkirnya di belakang saja, kami sedang mensterilkan gereja,” tegas seorang perwira dasar berpangkat Sersan Mayor, Jumat, 22/9.
Beberapa personel Polisi Wanita juga nampak dalam penjagaan. Dalam keterangan Sie keamanan, GP Anshor dan Polisi Pamong Praja juga mengutus personelnya untuk menjaga ketertiban upacara Salve Agung.
Penjagaan keamanan memang tidak hanya saat upacara pentahbisan Mgr Adrianus Sunarko yang akan berlangsung besok, Sabtu, 23/9. Hari ini, sehari jelang tahbisan, ada perayaan yang biasa disebut Salve Agung. Upacara ini merupakan tradisi Gereja di mana aneka insignia; perlengkapan yang akan digunakan selama seorang Uskup diberkati. Perlengkapan ini melekat dan akan dipakai sang uskup selama menggembalakan umat keuskupannya.
Pada umumnya upacara ini akan dihadiri seluruh uskup yang hadir dalam acara pentahbisan. Hal inilah, mengapa dari perspektif keamanan, upacara Salve Agung juga mendapatkan perlakuan serupa dari aparat keamanan. Selain itu tentu para imam, biarawan-biarawati serta umat mengambil bagian dalam upacara.
Warna Salve Agung diisi lantunan pujian dan mazmur. Bagian inti dari Salve Agung ini adalah pengingkraran kesetiaan kepada Bapa Suci dan pengakuan iman Uskup. Pada Salve ini Uskup terpilih akan mengucapkan janji setia kepada Paus. Setelah itu pemimpin Salve akan memberkati insignia (atribut penanda uskup) yang akan dipakai oleh Uskup baru dalam tugas penggembalaan. Atribut itu diantaranya mitra, cincin, kalung salib, dan tongkat gembala.
Edward Wirawan (Pangkalpinang)