HIDUPKATOLIK.com – Pekan Biasa XXIV; 1 Tim 2:1-8; Mzm 28; Luk 7:1-10
KEBAIKAN dan kejujuran perwira yang memohon kesembuhan bagi hambanya membuahkan hasil baik. Yesus memuji iman si perwira, mengapa? Karena iman itu tidak ditemui Yesus dalam diri orang Israel dan tidak dengan sendirinya tumbuh pada mereka yang merasa sudah mengenal-Nya dari dekat.
Rasul Paulus mengajak jemaat untuk hidup saleh, menaruh hormat kepada raja-raja, dan semua pembesar, agar hidup tenang dan tenteram. Paulus juga menyampaikan kerinduan Allah yang menghendaki semua orang diselamatkan dan Allah memberi segala yang diperlukan agar jemaat memperoleh pengetahuan akan kebenaran. Ini tidak selalu mudah. Karya-karya baik mudah sekali dirusak oleh ketidakjujuran, keserakahan, kemarahan, dan perselisihan.
Akhir-akhir ini, bangsa kita mengalami banyak penderitaan akibat kejahatan yang merajalela. Pihak-pihak yang berkehendak baik tidak selalu disambut semestinya, tetapi sebaliknya dianggap aneh dan dicurigai. Hati nurani diabaikan, kebenaran dikubur. Sesuatu yang bisa kita sumbangkan ialah untuk tidak lelah berbuat baik. Kita diundang mewartakan sukacita Injil, membangun dan menjadi komunitas pengharapan yang hidup bersih tanpa dusta.
Monica Maria Meifung