HIDUPKATOLIK.com – AKTIF sebagai misdinar sejak kecil, membawa Gerardus Andrey, Yoseph Ardi, Lambertus Payong Kia, Benedicto Giovani Don Bosco, dan Jonathan Surawi, membentuk Grup Akustik Mudika St Alfonsus. GAMSTA begitu grup musik akhirnya familiar di kalangan para fans-nya. Lahir dari rahim Gereja, mereka tertantang untuk mengaransemen lagu-lagu dari Puji Syukur dan Madah Bhakti.
Ide ini berawal dari keinginan untuk mendekatkan lagu-lagu liturgi dengan dunia anak muda. Berkat usaha mereka, beberapa lagu indah dibawakan anak-anak muda Katolik, tanpa menurunkan nilai kesakralan lagu itu.
Tiga tahun lalu, GAMSTA didaulat sebagai pengisi acara dari kontingen Indonesia di AYD6 di Korea. “Waktu itu, kita coba recording dan buat mini album, ngisi acara Gereja kesana kesini, akhirnya terkumpul dana dan berangkat,” ungkap Andreas Erwin, selaku manajer GAMSTA.
Usaha mereka berbuah manis. Mereka terbang ke Korea, dan mendapat “bonus”, bertatap muka secara langsung dengan orang Katolik nomor satu, Paus Fransiskus. Saat Misa penutup AYD6, yang bertepatan dengan hari kemerdekaan Indonesia. GAMSTA membawakan lagu Indonesia Raya di Korea yang disambut antusias seluruh peserta. Pada AYD7 di Yogyakarta Agustus lalu, mereka juga terlibat. “Ada kebanggaan jadi tuan rumah. Walaupun kita hanya ngisi ga sampe satu jam. Ada kebanggaan bahwa orang muda Asia ngumpul di rumah kita.”
Sejak terbentuk pada Oktober 2012, GAMSTA sudah memiliki dua album. Mereka ingin berbagi semangat kepada orang muda. Orang muda jangan pernah lelah, tetap tekun, dan sebisa mungkin terus berkarya.
Marchella A. Vieba