HIDUPKATOLIK.com – Pekan Biasa XXIII; Kol 3:1-11; Mzm 145: 2-3,10-13; Luk 6:20-26
BACAAN hari ini adalah Sabda Bahagia versi Injil Lukas. Apa bedanya dengan versi Injil Matius yang terdapat dalam bagian yang disebut Khotbah di Bukit? Sebagaimana bisa diamati, perbedaan antara kedua versi itu adalah bahwa versi Lukas menambahkan unsur kesekarangan pada Firman Yesus ini. Versi Lukas lebih realistis dan membumi. Perhatikan bagaimana Lukas mengatakan “yang sekarang (nun) ini lapar” dan “yang sekarang (nun) ini menangis” (ay. 21).
Versi Lukas sangat konkret. Ini bukan soal masa depan, tetapi masa sekarang. Penambahan kata “sekarang” dalam injil Lukas ini, tidak punya makna apa-apa kalau seandainya janji Yesus bahwa mereka “akan dipuaskan” atau “tertawa” tetap berada di ranah eskatologis atau masa depan. Baik penderitaan maupun pemenuhan janji Yesus mestinya terlaksana pada waktu sekarang ini juga.
Lalu? Di bumi ini sekarang ini, Yesus mempunyai banyak tangan dan kaki dan bibir dalam diri orang-orang beriman yang punya komitmen menjadi murid Yesus. Merekalah yang akan mewujudkan kesekarangan janji Yesus kepada mereka yang miskin dan menangis. Solidaritas sebagai murid-murid Yesus terwujud dalam hal berbagi, membuat yang lapar terpuaskan dan yang menangis tertawa. Lanjutkan!
Romo V. Indra Sanjaya