Jangan-Jangan Sebenarnya Anda belum Pantas menyambut Tubuh dan Darah Kristus?

6290

HIDUPKATOLIK.com – Apakah doa sebelum komuni, “Ya Tuhan, saya tidak pantas Engkau datang pada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh” belum cukup untuk menghapus dosa berat, sehingga orang boleh menyambut hosti suci? Saya pikir dengan doa tersebut Tuhan mau anak-anak-Nya datang kepada Dia untuk disembuhkan dan dikuatkan.

Maria Fransiska, Jakarta

Pertama, memang benar bahwa Tuhan menyampaikan undangan kepada kita, sebuah undangan yang sangat mendesak, supaya menyambut Dia dalam Sakramen Ekaristi. Karena kasih-Nya, Tuhan ingin menyembuhkan dan menguatkan, sehingga kita memiliki hidup yang berlimpah: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu” (Yoh 6:53). (bdk. KGK 1384)

Kedua, untuk menjawab undangan Tuhan, yaitu dipersatukan dengan diri-Nya yang begitu agung dan kudus, kita perlu mempersiapkan diri sebaik-baiknya. St Paulus mengingatkan kita, “Barangsiapa dengan cara yang tidak layak makan roti atau minum cawan Tuhan, ia berdosa terhadap tubuh dan darah Tuhan. Karena itu hendaklah tiap-tiap orang menguji dirinya sendiri dan baru sesudah itu ia makan roti dan minum dari cawan itu. Karena barangsiapa makan dan minum tanpa mengakui tubuh Tuhan, ia mendatangkan hukuman atas dirinya” (1 Kor 11:27-29). Adanya dosa besar dalam diri seseorang menjadi sebab ketidakpantasan dalam menyambut kehadiran Tuhan, sehingga bisa mendatangkan hukuman. Karena itu, orang itu haruslah menerima Sakramen Rekonsiliasi terlebih dahulu sebelum ia menerima hosti suci. (bdk. KGK 1385).

Ketiga, perkataan sang perwira yang dikutip dalam pertanyaan menunjukkan sikap rendah hati dan iman yang sungguh kuat akan keagungan dan kesucian Tuhan. Inilah contoh sikap yang mau membuat diri lebih pantas menyambut Tuhan. Gereja menguraikan persiapan ini dalam beberapa tahap. Persiapan diri yang wajar meliputi pantang yang diwajibkan Gereja, yaitu tidak makan dan tidak minum selama satu jam sebelum saat komuni (KHK Kan 919). Persiapan batin ini sekali lagi diungkapkan dalam upacara tobat pada awal perayaan Ekaristi. Absolusi yang diberikan di sini berguna untuk menghapuskan dosa-dosa ringan. Persiapan terakhir adalah doa sebelum komuni yang diambil dari perkataan sang perwira (Mat 8:8). Dosa besar tidak bisa dihapus oleh tiga tahap persiapan batin ini, tetapi harus dihapus melalui Sakramen Rekonsiliasi. (bdk KGK 1389; KHK kan 920).

Saya pernah membaca ayat di Alkitab ada dosa yang terampuni dan ada dosa yang tidak terampuni, yaitu dosa yang “menghujat Roh Kudus” (Markus 3:20-29). Apa yang dimaksud dosa yang menghujat Roh Kudus?

Junita Sagala, Medan

Perlu diketahui bahwa Roh Kudus berperan menggerakkan hati dan pikiran seseorang untuk mengerti arti dosa, menyesali dosa, dan berbalik kepada Allah. Dosa menghujat Roh Kudus ialah dosa yang menolak gerakan Roh Kudus untuk menyadarkan seseorang akan dosanya dan sekaligus menyesali dosa yang telah dilakukan. Penolakan ini menyebabkan orang yang bersangkutan tidak bertobat atau berbalik kepada Allah. Dosa yang demikian inilah yang tidak bisa diampuni, bukan karena Allah tidak mau mengampuni, tetapi karena orang yang bersangkutan menolak gerakan Roh Kudus untuk bertobat dan menerima pengampunan dari Allah.

Dosa menghujat Roh Kudus ini seringkali terjadi karena kekerasan hati seseorang yang telah dibutakan dosa-dosa yang dia lakukan. Dosa membutakan mata hatinya akan rasa dosa dan menumpulkan kepekaan akan akibat-akibat dosa yang mengerikan. Kedegilan hati yang demikian sungguh menjauhkan seseorang dari kerahiman Allah dan menutup pintu sama sekali dari pengampunan-Nya.

Petrus Maria Handoko CM

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini