Forum Peduli Sungai Citarum

580

HIDUPKATOLIK.com – Ditengah situasi dan kondisi negara yang sedang terus membangun infrastruktur demi meningkatkan ekonomi, sosial, politik dan berbangsa. Warga negeri ini berulang-ulang mengumandangkan Negara Kesatuan Republik Indonesia, karena baru-baru ini disinyalir adanya upaya menyingkirkan Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara Indonesia. Suatu sikap bernegara yang wajib dipertahankan untuk setia kepada landasan berdirinya Indonesia. Riuh rendah situasi politik nasionalisme kebangsaan penting diarahkan bagi pembangunan.

Namun demikian pembangunan infrastruktur juga merupakan program prioritas pemerintah pusat, maka dengan sendirinya inisiatif masyarakat untuk mendukung program pemerintah pusat perlu mendapat perhatian serius, tentu soal dasar negara teramat penting bagi bangsa ini, tapi sungai bagi suatu negara menampakan sejarah peradaban bangsanya, Sungai Citarum sebagai salah satu potensi pendukung bagi pembangunan infrastruktur sungguh penting bagi manfaat dan maslahat di masyarakat demi kesejahteraan dan keadilan sosial masyarakat masa depan di Jawa Barat bahkan dapat berdampak luas keseluruh Indonesia. Karena Provinsi Jawa Barat menjadi tolok ukur kemajuan bagi wilayah provinsi lain di Indonesia. Maka kaum muda Katolik dapat bergandeng tangan dengan beragam komunitas kaum muda lain di wilayah Jawa Barat untuk bergiat mendukung perubahan atas kondisi Sungai Citarum bagi kemajuan masa depan bangsa.

Dimanapun kota besar di Indonesia kondisi sungai amat memprihatinkan, aliran air kotor dengan dipenuhi sampah dan endapan lumpur, dikala kemarau debit air surut, dimasa musim penghujan aliran air deras meluap membanjiri wilayah sekitar, dan mendatangkan bencana rumah terendam, korban manusia dan menghanyutkan hewan peliharaan dlsb. Citarum adalah sungai yang seharusnya jadi sungai andalan provinsi Jawa Barat untuk ketersediaan suplai air bersih/ air minum masyarakat banyak karena selain yang terpanjang (300Km) juga yang terbesar di Tatar Pasundan dekat Dayeuh Kolot Majalaya Soreang melintasi kabupaten (Cianjur, Bandung Barat, Purwakarta, Karawang) dan banyak daerah menggantungkan suplai air bersih seperti Jakarta.

Namun sayangnya hingga hari ini sungai Citarum tidak optimal memberikan kontribusi kepada masyarakat daerah yang dilalui alirannya, bahkan seringkali bencana banjir dan longsor bantaran serta sampah limbah domestik menjadi masalah lingkungan hidup disepanjang daerah aliran sungai. Padahal ada upaya swasta berjerih payah menanamkan jenis tanaman Vertiver demi mencegah abrasi bantaran ( menurut aktivis lingkungan hidup Irma Hutabarat) adalah sejenis tanaman yang akarnya kuat bagai beton untuk fungsi menahan longsoran tanah bantaran tanpa kirmir.

Kondisi sungai Citarum bukan hal baru melainkan sudah sejak lama, pada zaman orde baru, hingga reformasi dan pemerintahan Jokowi-JK kini, Citarum masih saja berkonotasi negatif bagi bangsa kita karena sebagai sungai terkotor di dunia, di sana ada lebih dari 500 industri/pabrik berdiri disekitar alirannya. Barangkali rasa malu warga sudah menjadi terbiasa dikarenakan seringnya berita melanda pendengaran dan bacaan melalui informasi berbagai media tv, cetak dan media sosial lain.

Apakah sebagai bangsa yang berkehendak baik kita berpangku tangan membiarkan terus kondisi ini? Tentu tidak, sebab masyarakat yang berada di bantaran sungai Citarum masih bergantung hidup di sana (Jutaan orang tergantung pada air sungai ini), kita tak boleh memejamkan mata karena mereka adalah masyarakat bangsa, ada kaum muda calon kader bangsa masa depan Indonesia, mereka membutuhkan kehidupan dengan lingkungan yang bersih bebas polusi agar mendapatkan kehidupan sehat dan sejahtera.

Negara memiliki program untuk mengembangkan upaya-upaya ini (program Citarum Bestari gagasan Dr. Anang Ketua BPLHD provinsi Jawa Barat), dan beberapa inisiatif swasta dalam mendukung program pemerintah ini perlu kolaborasi agar beban para pemangku kepentingan dapat diemban bersama menjadi enerji efektif bagi percepatan sasaran pembangunan kesejahteraan dan kemakmuran warga masyarakat dalam daya dukung lingkungan hidup pada wilayah DAS sepanjang Citarum.

Kelak Sungai Citarum yang mengalir sepanjang 300Km ini menjadi pusat kebudayaan dunia, digagas menjadi pusat industri kreatif mendunia. Seperti sering dikatakan bahwa sesuatu diawali dengan mimpi terlebih dahulu, dan kemudian impian secara bertahap dengan daya kreatifitas dapat mewujud menjadi kenyataan oleh semangat optimis dengan menghimpun jaringan relasi internasional, terlebih pada abad digital kini seakan tiada yang mustahil untuk dilakukan.

Kawasan sepanjang aliran sungai Citarum perlu kajian dan penelitian karena memiliki sejarah dan legenda di beberapa area, dan dapat menjadi pusat kebudayaan khas yang terpelihara dan dihidupi masyarakat, dengan memperoleh fasilitas yang jadi andalan pendapatan daerah. Bagi institusi maupun organisasi masyarakat serta individu yang berada di wilayah sekitar, karena menjadi “Destinasi Baru” yang berdaya tarik bagi wisatawan internasional, dan memberi peningkatan pendapatan ekonomi masyarakat untuk warga sepanjang wilayah DAS Citarum.

Pada masa kemarau panjang debit air amat rendah, tak akan terjadi kekeringan sebab dapat diatasi dengan teknologi baru dengan pendaya gunaan penympanan air yang datang melimpah kala musim penghujan sehingga air diwadahi dalam waduk-waduk (kini hanya tersedia 3 waduk PLTA, kelak akan dibuat pertambahan sesuai konsep master plan perencanaan terpadu) penampungan dengan teknologi terbarukan penjernihan bagi suplai air bersih dan air minum bagi seluruh masyarakat terpenuhi sesuai konsep master plan sungai masa depan. (Hal ini disampaikan asosiasi pengusaha Shanghai yang berkunjung ke Dayeuh Kolot bertemu Asosiasi Pengusaha Jabar pada 2016 yll). Karena itu patut dipertimbangkan seluruh pemangku kepentingan DAS Citarum dengan kolaborasi swasta dan pemerintah dalam model kerjasama triple P (Public-Partnership-Participation) akan lebih berdaya guna bagi Perusahaan Daerah Air Minum dan akan semakin memberikan kenyamanan pelayanan kepada konsumen.

Para mahasiswa dan TNI membuat perahu berbentuk Tank Baja. Masuk di Muri karena dibuat dari sejumlah 17815 botol daur ulang dlm memperingati kemerdekaan 72 Tahun RI

Saat ini sungai Citarum sudah tak layak bagi vegetasi dan perikanan, merupakan masalah bagi mereka yang dahulu sempat menggantungkan hasil perikanan dari jaring apung, (kini pemerintah daerah mengeluarkan peraturan dilarang membuat jaring apung). Kiranya sesudah aliran sungai Citarum bebas dari sampah, limbah padat dan limbah domestik serta kotoran beracun lain, dengan aplikasi teknologi dari Shangai yang sudah terbukti menjernihkan sungai Suzhou di negeri mereka akan dapat direalisasikan di Sungai Citarum, endapan sepanjang 300Km dapat menjadi kompos yang berguna bagi perkebunan. Setelah jernihnya sungai maka perikanan dengan pembibitan akan menghasilkan berlimpah dikelola masyarakat secara integratif dengan terlebih dahulu masyarakat calon pengelola memperoleh pembekalan pemberdayaan ekonomi maju.

Pemberdayaan Koperasi masyarakat akan jadi tumpuan tahap kemajuan bersama banyak warga bantaran, yang akan terserap kebutuhan sumber tenaga kerja pada zona yang terbagi menjadi beberapa bagian, diantaranya zona hiburan dan wisata, zona industri, zona hunian, zona pusat perdagangan, zona pendidikan dan zona pemerintahan. Semua itu menjadi kawasan kota terpadu sepanjang wilayah 300Km.

Bantaran sungai Citarum dengan penataan konstruksi terencana dapat menjadi kawasan lalu lintas darat kendaraan jalan tol bertingkat, manakala musim penghujan jika air meluap melebihi ambang batas dan seandainya merendam jalan tol di bantaran, maka jalan layang tingkat dua diatasnya dapat dimanfaatkan. Tapi ketika musim kemarau kedua jalan bertingkat dapat sepenuhnya berfungsi bagi angkutan darat selain angkutan air aliran sungai dengan perahu, mendukung transportasi air bagi industri dan bagi wisatawan pada wilayah yang tertentu.

Gagasan diatas menjadi imajinasi yang dapat terealisasi bilamana ada kolaborasi antara swasta dengan pemerintah daerah hingga pemerintah pusat untuk mengundang kerjasama investor lokal maupun asing yang hendak menanamkan modal usaha dengan menawarkan proposal berprospek global.

Bagaimana semua itu dilakukan?, adalah dengan kerjasama kooperatif demi masyarakat Indonesia masa depan, dimulai dari pembuatan master plan konsep sistem membersihkan sungai dan membuat waduk penampungan air menggunakan teknologi terbaru mengandung mekanisme percepatan pembangunan kawasan terpadu. Proposal master plan kawasan kota terpadu dengan perencanaan pemberdayaan masyarakat dalam pembekalan dan pelatihan, serta pendidikan vokasi ber beasiswa, hingga siap segera dipekerjakan saat proses pembangunan kawasan destinasi Citarum. Mengingat bola salju pertumbuhan kaum muda kita/bonus demografi yang sepanjang waktu ini perlu kiranya dilakukan pemerintah dan warga masyarakat.

Dengan menciptakan sebanyak mungkin peluang pekerjaan bagi kaum muda untuk mendapatkan penghasilan yang dapat meningkatkan kesejahteraan dan pendidikan berkelanjutan. Pada kesempatan inilah pemerintah dapat mempertimbangkan dengan sebaik baiknya berdasarkan konsep dan master plan yang komprehensif sehingga para calon investor pasar global dapat tertarik untuk menanamkan modal usaha yang memberikan prospek bagi mereka meraih laba secara berkelanjutan sambil meningkatkan hubungan bilateral antara negara-negara dunia agar suasana kondusif terjaga di kawasan ini, menjadi Pusat Kajian Perdamaian Dunia. Karena membersihkan sungai Citarum serta membangun kawasan kota industri kreatif terpadu yang mendunia, sekaligus mengelola menejemen pemeliharaan serta marketing bisnis plan memerlukan dana investasi mega-proyek.

Maka dibutuhkan kebijakan pertimbangan pemerintah pusat untuk merencanakan pertukaran agar investasi memiliki prospek keuntungan, Lahan kawasan sepanjang wilayah sekitar radius Daerah Aliran Sungai dan lahan asset pemerintah dapat di manfaatkan dan dipertukarkan dengan perjanjian penguasaan hak atas tanah yang realistis dan saling menguntungkan para pihak. Hal ini tentu mengandung keterkaitan peraturan hukum dan perundang undangan yang ada, yang kiranya wajib dipersiapkan dengan terukur dan tepat demi menjaga hak dan kewajiban hubungan antara negara dengan membangun keberadaan kantor kantor resmi wakil kedutaan berbagai negara di kawasan Citarum ( mewujudkan MOU dan MOA dgn berbagai bangsa).

Pihak investor mendapat keleluasaan memasarkan pembangunan property sesuai dengan Rencana Tata Ruang dan tata wilayah yang disesuaikan secara baru dalam konsep area zona industri, zona hunian, zona wisata, zona adat dan kebudayaan, zona pertanian dan agro industri. Kawasan destinasi terpadu ini akan mendatangkan peminat investasi seluruh dunia, mulai dari perkantoran, perhotelan, perumahan, industri wisata, industri manufaktur, sekolah-perguruan tinggi, hospital, pusat-pusat perdagangan, mall, entertainment, games-stadion, start-up, pusat teknologi dan informasi, kedutaan–kedutaan berbagai negara dunia.

Dengan pembangunan ini Citarum menjadi pusat kebudayaan dunia (seperti contoh sukses Shanghai Expo 2010 “Better City-Better Life”) kini saatnya “Citarum World Expo 2025” Walungan Citarum Herang Ngagenclang yang mengandung berkah tersedia bagi setiap bangsa yang ikut serta berinvestasi pada wilayah ini, karena sungai Citarum menjadi ikon dan destinasi wisata internasional yang tak pernah sepi dari kunjungan,sebab dapat menjadi pusat konferensi dunia, dapat menampilkan berbagai kebudayaan pada atraksi sungai Citarum yang karena di Jawa Barat dinamakan dengan Walungan Citarum herang Ngagenclang(Sungai Citarum Jernih-Bening).

Mari pikirkan masa depan kaum muda kita karena program ini dapat dilaksanakan dalam konsep program percepatan, demi kesatuan bangsa karena kaum muda hadir saat ini dan dekade mendatang akan semakin signifikan, karena Indonesia masa depan bukan lagi soal konflik sosial karena mempertentangkan negara Pancasila atau negara Khilafah melainkan seluruh warga bangsa bersatu demi kemajuan negara dan bangsa Indonesia untuk kesejahteraan dan senantiasa berpegang kepada keadilan dan kedamaian tanpa adanya perilaku kekerasan dan senantiasa menjunjung martabat bangsa dalam NKRI dihadapan negara-negara Asia dan masa depan dunia.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini