HIDUPKATOLIK.com – Pekan Biasa XXII; Kol1:9-14; Mzm 98; Luk 5:1-11
KISAH panggilan Petrus yang terkenal itu menyingkapkan kebesaran sekaligus kerapuhan setiap kisah panggilan. Kiranya tidak ada panggilan pelayanan yang dapat disebut otentik, seperti tugas panggilan untuk “menjala manusia” itu (Luk 5:10), jika tidak melewati satu pengalaman yang membuat orang mengakui kedalaman kedosaannya sendiri, seperti Simon Petrus yang tersungkur di depan Yesus dan berkata: “Tuhan, pergilah dari padaku, karena aku ini seorang berdosa” (Luk 5:8).
Pengakuan kedosaan Petrus itu sejatinya awal pengalaman pencerahannya sebagai murid. Akhirnya, ia juga diundang untuk menjadi seperti gurunya, memberikan hidupnya bagi orang lain, dalam kebebasan batin anak-anak Allah. Orang-orang Kristen perdana memang memandang baptisan sebagai satu iluminasi, satu jalan pencerahan, karena dengan mengakui kedosaan sendiri dilepaskan “dari kuasa kegelapan” untuk masuk dalam “Kerajaan Terang” (lih. Kol.1:12-13).
Romo Vitus Rubianto Solichin SX