VIRAL: Anak SD Muhammadiyah bertanya “Ustad di (Gereja) sini tinggal sama siapa?”

13394
Rm. Hugo Susdianto O'Carm bersama Guru-Guru dan Siswa/i SD Muhammadiyah Probolinggo

HIDUPKATOLIK.COM Sebuah peristiwa sederhana namun menjadi peristiwa luar biasa di jagat maya ketika sekitar 150 siswa/siswi & 10 guru MI Muhamadiyah kota Probolinggo datang berkunjung ke Gereja Katolik Maria Bunda Karmel Probolinggo, untuk pelajaran praktek hidup bertoleransi sejak dini. Mereka diterima dengan hangat oleh pastor paroki, Rm. Hugo Susdianto O’Carm. Di saat-saat situasi kebangsaan yang prihatin akibat adanya politik identitas (yang mengusung isu SARA) yang mengobrak-abrik sendi kerukunan umat beragama, maka peristiwa ini patut dipuji dan disebarluaskan oleh kita semua.

Anak-anak SD tersebut beserta guru-gurunya sempat melihat-lihat, masuk dan duduk di dalam Gereja. Mereka banyak bertanya terdorong oleh keingintahuan mereka. Tidak banyak anak-anak sekolah Muhammadiyah mendapat kesempatan untuk dapat berkunjung, melihat dan mengenal agama lain secara dekat khususnya, Gereja Katolik.

Yang unik ketika seorang anak SD yang dengan polosnya bertanya ke Romo Hugo:
“Ustad di (Gereja) sini tinggal sama siapa?”

Kisah pertanyaan ini disebarkan oleh akun facebook Lee Naa dan langsung viral dan mendapat komentar dari Netizen.

“Semoga semakin memupuk rasa kebangsaan dalam NKRI ini”, ungkap status Lee Naa. (Sumber: SuaraIslam.Com)

9 KOMENTAR

  1. Bentuk kedalaman dan pemahaman yang baik akan hakikat dan nilai luhur dari Agama untuk guru-gurunya. Ayo…kita sebarkan berita ini, untuk semakin mendukung toleransi dan menghargai kemajemukan demi keutuhan Bansa dan Negara.

  2. Ajarkan kasih pada anak sedari kecil.
    Karena anak seperti kanvas putih, yang akan menjadi lukisan indah jika coretannya penuh makna.. 🙂
    Doa terbaik untuk kebhinekaan
    Salam kasih persaudaraan untuk para guru danmurid MI Muhamadiyah kota Probolinggo dan Rm Hugo, O.Carm

        • kita sedang bicara toleransi yang luas dan mencakup kehidupan beragam antara suku, ras dan agama yg berbeda.
          bukan toleransi berdasar agama tertentu.
          toleransi dalam nilai2 kehidupan tidak ada batas kebablasan..
          yang ada mungkin toleransi yang terbatas karena pemikiran sempit.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini