HIDUPKATOLIK.com – Pekan Biasa XXI; 1Tes 4:9-11; Mzm 98; Mat 25:14-30
PERUMPAMAAN mengenai talenta ini bicara mengenai ketaatan kepada perintah sang Tuan dengan melakukan apa yang dikehendaki-Nya. Di sini, para hamba itu juga “orang dalam”, yang bisa diartikan “sudah berada di dalam lingkungan dan atmosfer hidup Tuan mereka”. Yang saling membedakan antarmereka adalah orientasi mengenai “talenta yang dipercayakan kepada mereka” (lih. ay 14-15).
Hamba yang menyembunyikan talentanya di dalam tanah adalah hamba yang hanya menuruti hukum alam. Sedangkan para hamba “yang menjalankan uang” itu adalah mereka yang mampu melihat melampaui (beyond) hukum alam.
Sebagai orang beriman, kehadiran Allah dalam diri kita melalui Yesus Kristus, menuntut sesuatu yang “selalu (harus) lebih” (Lat. semper magis). Itulah nilai keilahian, nilai Kemuliaan Allah, yang menuntut penyerahan total kepada kehendak-Nya tanpa dibatasi oleh status quo rancangan dan rencana kita. Sikap penyerahan pada “pikiran dan hati Sang Tuan” adalah kunci yang membawa mereka “masuk dalam kebahagiaan Tuannya”.
Henricus Witdarmono