Agen Perubahan Itu Adalah Orang Muda

336
Mgr Pius Riana Prapdi.
[NN/Dok.HIDUP]

HIDUPKATOLIK.com – Tema AYD 2017 “Sukacita Orang Muda Asia: Menghidupi Injil di tengah multikultur Asia” mengandung makna bahwa orang muda Asia adalah wajah segar Gereja Asia. Yang dimaksud dengan wajah segar Gereja Asia, pertama, orang muda Asia adalah penerima dan penghayat kabar gembira Injil. Sebagai orang muda, mereka tidak pernah berhenti menciptakan kisah-kisah hidup bagaimana Injil dihayati dengan penuh sukacita. Melalui kisah hidup orang muda selalu melahirkan kebaruan dan hidup bersama menjadi lebih bersaudara dan berpengharapan. Kedua, orang muda Asia adalah pewaris peristiwa Pentakosta. Peristiwa itu membuat para rasul membangun hidup bersama sebagai paguyuban yang terdiri dari aneka macam orang dengan situasi yang berbeda-beda. Perbedaan adalah berkah untuk saling memperkaya.

Harapan dengan adanya AYD ini, OMK Asia dan Indonesia makin mengenal Yesus secara pribadi. Yesus adalah orang muda Asia yang lahir, wafat, dan bangkit di Asia. Yesus telah mengenakan pada diri-Nya sejarah, penderitaan, dan harapan bangsa Asia. Ia mengasihi bangsanya dan merangkul tradisi serta warisan yang suci. Orang muda Asia dan Indonesia mesti terus-menerus mencecap tradisi dan warisan yang dihidupi Yesus. Orang muda selalu membuka hati untuk belajar tiada henti, mengampuni satu sama lain dan membuka lembaran baru bagi hidup yang semakin bersaudara dan adil. Dengan demikian orang muda adalah pembangun Gereja yang hidup. Orang muda tak pernah kehabisan akal di tengah situasi yang berubah. Berbagai inisiatif orang muda dengan kreativitasnya memberikan nyawa dan darah segar bagi kehadiran Gereja.

Pasca AYD 2017 ada program bersama, yakni formatio orang muda yang berkesinambungan. Berkat formatio itu orang muda memiliki karakter dasar hidup Kristiani, yakni berbelarasa (being compassionate), berkesanggupan membuat pilihan (being committed), dan terampil membangun persahabatan (being connected).

Seperti Yesus, orang muda yang terpaut dalam belarasa dengan sesama lalu berkesanggupan memilih jalan hidup yang dikehendakinya sesuai semangat Injil dan terbuka menjalin persahabatan dengan siapa saja yang berkehendak baik untuk
membangun hidup bersama yang lebih manusiawi. Berkat karakter pribadi orang yang berdaya ubah maka bisa (1) melihat situasi konkret, (2) mengatakan opini terhadap sesuatu itu dan (3) memulai tindakan yang diperlukan, serta membarui diri dan membarui dunianya. Orang muda adalah agen perubahan.”

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini