HIDUPKATOLIK.com – ASIAN Youth Day 2017 (AYD7) tidak saja menawarkan ruang dinamika bagi orang muda Katolik di Asia. Ini juga menjadi tempat bagi beberapa rekan muda Muslim, untuk menunjukkan Indonesia multikultur. Salah satunya dialami Siti Khotimah. Mahasiswi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta ini menjadi satu dari 106 rekan muda Muslim yang terlibat dalam AYD7.
Awalnya, Siti mendaftar agar dapat ikut serta dalam AYD7. Keterlibatan rekan muda Muslim ini, dimaksudkan untuk membina persahabatan dan persaudaraan antarpemuda dari beragam latar belakang agama. “Kesempatan terlibat di AYD menjadi pengalaman yang berharga. Aku akan menyesal sepanjang hidup kalau tidak terlibat,” kata dara kelahiran 20 Februari 1997 ini.
Ada satu pengalaman yang sangat menyentuh gadis yang gemar menulis dan membaca ini. Di satu sesi AYD7, Siti sempat berada di ruangan ketika berlangsung Perayaan Ekaristi. “Saya benar-benar menjadi saksi atmosfir teman-teman dalam berdialog dengan Tuhan. Mereka berdoa seolah-olah melihat Tuhan, sebagaimana saya ketika sholat dengan khusyuk.”
Siti berpendapat, untuk memahami dan mengasihi antaragama, dapat dimulai dari dialog dan interaksi. Acara seperti AYD harus sering dilakukan, karena pemuda sebagai calon penerus bangsa tidak akan melihat perbedaan dengan kacamata kuda. Mereka akan memaknai sebagai rahmat, dan bersatu membina kasih. “AYD7 menyediakan platform bagi rekan muda Muslim berdinamika bersama orang muda Katolik se-Asia.” Satu hal yang sangat mengesankan adalah ketika saya menyaksikan Misa.”
Antonius E. Sugiyanto