Renungan Jumat, 25 Agustus 2017 : Sekeping Logam

704
[lds.org]

HIDUPKATOLIK.com – Hari Biasa Pekan XX; Rut 1: 1,3-6,14b-16,22 ; Mat 22:34-40; Mazmur 146:5-10

DALAM Injil hari ini, terdapat pertanyaan lain yang lebih rumit bagi Yesus, yakni tentang hukum yang terpenting. Orang-orang Yahudi selalu merujuk kepada lima Kitab dalam Kitab Suci yang dikenal dengan “Torah” atau “Hukum”. Pada masa Yesus, kelompok-kelompok keagamaan memperdebatkan tentang “hukum mana yang harus dituruti jika kita sungguh- sungguh ingin berpartisipasi di dalam kehidupan yang ditawarkan oleh Allah”.

Firman Allah (Kel 20:1-17; Ul. 6:6-21) menekankan dua kenyataan ini: relasi antara manusia dan Allah, serta relasi di antara sesama. Orang Israel mengakui, bahwa seseorang tidak dapat mengasihi Allah, tanpa mengasihi sesama yang tercipta menurut gambar dan rupa Allah (Kej 1:26). Kasih kepada Allah, secara khusus ditunjukkan kepada kaum miskin. Dalam Perjanjian Baru, Yesus menunjukkan bagaimana Allah memelihara orang miskin melalui cara yang istimewa (Luk 1:46-55). Dia menyamakan diri-Nya dengan orang yang dianiaya (Kis 9:4-5). Matius melukiskan salah satu dari sekian perumpamaan yang menarik tentang pengadilan terakhir, di mana Yesus menyamakan diri-Nya dengan orang lapar, orang asing, orang sakit, yang tidak memiliki rumah, dll (Mat 25:40,45).

Yesus menantang kita agar mengambil langkah pertama dan menjadi sesama bagi mereka yang membutuhkan (Luk 10:29-35). Yesus menunjukkan bahwa kasih kepada Allah harus didahulukan, namun kasih kepada sesama berjalan di sampingnya. Ia seumpama dua sisi dari sekeping logam yang tidak bisa dipisahkan.

Sr Grasiana PRR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini