Rm Magnis: Pancasila Jalan Hidup Bangsa dan Tak Ada Satu Agama yang mendapat kedudukan khusus di Negara ini

1125
Romo Magnis memaparkan materi mengenai ideologi Pancasila.
[HIDUP/Antonius E. Sugiyanto]

HIDUPKATOLIK.com – Konferensi nasional umat Katolik Indonesia menyerukan revitalisasi Pancasila.

PANCASILA adalah mutlak. Tanpa Pancasila negara ini akan hancur. Maka dalam keluarga perlu menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada anak-anak. Hal ini menjadi salah satu kesimpulan dalam Konferensi Nasional Umat Katolik Indonesia “Revitalisasi Pancasila” di Unika Atma Jaya Jakarta, Sabtu, 12/8.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral RI, Ignasius Jonan menekankan pentingnya Pancasila bagi kehidupan bersama di Indonesia. Bagi dia, Pancasila adalah jalan kehidupan. “Pancasila menjadi landasan hidup berbangsa dan bernegara dari suku apapun, dari agama apapun.” Selain Jonan, konferensi itu juga menghadirkan Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu dan Menteri Komunikasi dan Informasi RI Rudiantara.

Sementara Bambang Ismawan menekankan tentang praksis pemberdayaan masyarakat untuk mewujudkan keadilan sosial sesuai amanat Pancasila. Pendiri Yayasan Bina Swadaya ini menyinggung tentang perhatian yang perlu diberikan kepada masyarakat pedesaan.

Romo Frans Magnis-Suseno SJ mengatakan, Indonesia adalah negara yang luar biasa. Di negara ini, kebangsaan terbentuk dan dihayati sebelum terbentuknya negara itu sendiri, misal Sumpah Pemuda yang diikrarkan jauh sebelum kemerdekaan.

Romo Magnis melanjutkan, dalam sejarah, yang paling menentukan adalah 18 Agustus 1945. Kelompok Islam menghilangkan tujuh kata dalam Piagam Jakarta. Mereka menyetujui bahwa dalam dasar negara, tak ada satu agama yang mendapat kedudukan khusus.

Sejarawan Anhar Gonggong menyampaikan hasil penelitian yang dilakukan Lemhanas. Penelitian ini menyimpulkan, pada tiga tahun belakangan, bidang politik, ideologi, dan sosial budaya dalam keadaan lemah. “Hasil ini patut menjadi perhatian kita semua,” kata Anhar. Anhar mengingatkan, apa yang terjadi ketika Indonesia merdeka, sejak awal, sistem hukum di Indonesia berdasarkan Pancasila. Tak sekadar tatanan hukum, tapi juga menciptakan masyarakat yang beradab. “Kita memiliki Pancasila dan tatanan hukum yang didasari pada keadaban.”

Saat Misa penutupan konferensi, Mgr Vincentius Sensi Potokota mengajak peserta untuk meneladani Bunda Maria. Ketua Komisi Kerawam KWI itu menginginkan tiap pribadi menjadi seperti Maria yang setia kepada Yesus, sampai wafat-Nya. “Dengan berpegang kepada iman, usaha kita dalam bekerja untuk sesama akan terus-menerus dikuatkan.”

Acara ini diadakan Komisi Kerawam KWI bersama Unika Atma Jaya Jakarta, Unika Soegijapranata Semarang, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, dan Universitas Parahyangan Bandung. Adrianus Meliala mengungkapkan, rekomendasi hasil konferensi ini akan disampaikan kepada Unit Kerja Presiden-Pengembangan Ideologi Pancasila.

Antonius E. Sugiyanto

1 KOMENTAR

  1. Selamat atas terbit / launching nya ” Hidup Tv” , akan menjadi salah satu sumber informasi ilmu sekaligus pedoman umat katolik dalam hidup dilingkungan sosial, terima kasih, sekali lagi PROFICIAT
    salam jacob djoko sarosa
    Umat paroki grj St Yoseph Mtrm

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini