HIDUPKATOLIK.com – AJANG Festival Film Puskat 2017 mengangkat tema: “Merawat Kebhinnekaan” akhirnya sampai pada penghujung festival. Setelah dimulai pada 15 Juli 2017, seusai jadwal, para pemenangnya pun diumumkan dalam acara “Malam Penganugerahan Ruedi Hofmann Media Awards” di Lapangan Peace dan Harmony, Studio Audio Visual Puskat, Yogyakarta, Selasa, 15/8.
Lima hari sebelumnya, pada Kamis, 10/8, Dewan Juri yang terdiri dari Budi Irawanto sebagai Ketua, Yoseph Anggi Noen sebagai anggota dan Romo Murti Hadi Wijayanto SJ sebagai anggota telah memilih enam film kategori dokumenter dan enam film kategori cerita dengan berbagai pertimbangan penilaian yang menjadi dasar penentuan pemenang seperti dilansir dari website resmi Studi Audio Visual (SAV) Puskat, savpuskat.or.id, (18/8).
Pada malam penganugerahan “Ruedi Hofmann Media Awards”, diumumkanlah para pemenang dua kategori yang diperlombakan. Khusus untuk kategori dokumenter, film pendek berjudul “Dalang Suparman” produksi Kuda Pelangi Yogyakarta dengan sutradara Rival Ardiansyah meraih juara ketiga. Menurut Dewan Juri, film ‘Dalang Suparman” mengangkat pentingnya perwujudan masyarakat inklusif yang tidak menjadikan keterbatasan fisik sebagai penghalang bagi mekarnya bakat maupun kreatifitas individu. Film ini juga menunjukkan peluang kesenian sebagai medan yang terbuka bagi keberagaman yang menampik sikap diskriminatif.
Sedangkan pada posisi juara kedua, Dewan Juri memilih film berjudul “Ojek Lusi” produksi Hore Besok Libur dan UMN dengan sutradara Winner Wijaya. Film “Ojek Lusi”, menurut penilaian Dewan Juri, dapat menunjukkan dengan baik keberagaman manusia dalam merespon bencana serta menyiasati kehidupan. Kendati pun subyek dalam film ini tampak berikhtiar melupakan kepedihan bencana yang dialami, namun justru dapat mengajak penonton untuk melawan lupa terhadap bencana ekologis yang telah mengubah nasib banyak orang.
Sebagai pemenang pertama, Dewan Juri memilih film “Harta Karung” produksi Semut Nakal Malang dengan sutradara Miftachul Rahman. Menurut Dewan Juri, film ini mampu menangkap kehidupan kaum marginal namun tidak jatuh dalam sikap kasihan, juga dapat menunjukkan kegetiran hidup namun penuh harapan. Di samping itu, film ini juga mampu memberikan renungan tersendiri untuk para penonton dengan mengangkat topik keberagaman serta memaknai kebahagiaan serta usaha negosiasi dengan berbagai kepentingan dari para kaum marginal.
Selain tiga pemenang, panitia juga memilih film berjudul “Dongeng Pak Bagong” karya sutradara Agustinus Dwi Nugroho produksi Montase Production sebagai pemenang harapan satu, film berjudul “7 Km dari Puncak Vulcano” karya sutradara Achmad Nur Wahib produksi Orca Films Yogyakarta sebagai pemenang harapan dua, dan film berjudul “Pesan dari Alas Karet” produksi Tarsisianografi Purwokerto dengan sutradara Caecilia Putri sebagai pemenang harapan ketiga.
Malam itu, Provinsial Serikat Jesus Indonesia Romo Petrus Sunu Hardiyanto SJ berkenan memberikan penghargaan kepada para pemenang film dokumenter tersebut. Selain pengumuman dan pembagian hadiah kepada para pemenang, acara malam itu juga dimeriahkan dengan pemutaran film pemenang, pentas musik dan tari, serta pentas ketoprak “Damarwulan”.
A. Nendro Saputro